Misalnyaadalah lukisan, batik, ilustrasi, dan masih banyak lagi. 2. Seni Visual 3D. Jenis karya seni visual 3D merupakan karya seni yang dibentuk dari tiga dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Ketiga dimensi tersebut membuat jenis karya ini memiliki tiga hal, yaitu bentuk, ruang, dan juga volume. Jenis Jenis Seni – Hallo sahabat lentera, setelah sebelumnya kita membahas seni batik, pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa arti seni secara luas beserta macam macam seni. Penasaran kan? Yuk simak penjelasan lengkapnya! Pengertian Seni Pengertian Seni Menurut Para AhliFungsi Seni dan Manfaat Seni Fungsi Seni Bagi IndividuSeni Sebagai Alat Memenuhi Kebutuhan FisikFungsi Seni Bagi SosialMacam Macam Seni Seni Musik Seni RupaSeni TariSeni TeaterSeni SastraPenutupan by google Mungkin sebagian dari kalian bertanya, sebenarnya apa arti seni? Pengertian seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan dan diungkapkan melalui suatu media. Sifat seni nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, dan dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Pendapat lain menyatakan bahwa pengertian seni adalah semua hal yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Pengertian seni secara umum adalah hasil dari aktivitas seseorang yang dituangkan dalam bentuk karya sehingga bisa mempengaruhi perasaan orang lain. Secara etimologi, pengertian seni berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata sani yang memiliki arti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Artinya, seni sangat erat hubungannya dengan upacara keagamaan yang disebut juga dengan “kesenian”. Pengertian Seni Menurut Para Ahli by google Agar dapat memahami apa arti seni, berikut pendapat beberapa ahli tentang definisi seni. Pengertian seni menurut para ahli adalah Aristoteles Menurut Aristoteles, pengertian seni adalah bentuk ungkapan dan penampilan yang tidak pernah menyimpang dari kenyataan, dan seni itu meniru alam. Ki Hajar Dewantara Menurut Ki Hajar Dewantara, arti seni adalah hasil keindahan yang dapat mempengaruhi perasaan orang yang melihat dan seni merupakan perbuatan manusia yang dapat memunculkan dan memberi pengaruh perasaan indah. Plato Menurut Plato, pengertian seni adalah hasil tiruan alam dan segala isinya ars imitator naturam. Thomas Munro Menurut Thomas Munor, definisi seni adalah alat buatan manusia yang dapat menimbulkan efek psikologis pada manusia lain yang melihatnya. Sudarmaji Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah hasil manifestasi batin dan pengalaman estetis manusia menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, baik gelap maupun terang. Herbert Read Menurut Herbert Read, definisi seni adalah ekspresi hasil pengamatan dan pengalaman yang berkaitan dengan perasaan, aktivitas fisik dan psikologis dalam bentuk karya. Drs. Popo Iskandar Drs. Popo Iskandar berpendapat bahwa arti seni adalah hasil ungkapan emosi seseorang yang disalurkan kepada orang lain dalam keadaan sadar baik bermasyarakat/kelompok. Alexander Baum Garton Alexander Baum Garton berpendapat, definisi seni adalah keindahandan tujuan dari seni adalah menjadikan penikmat seni merasa bahagia. Hilary Bel Menurut Hilary bel berpendapat, pengertian seni adalah istilah yang digunakan untuk semua karya yang menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya. Immanuel Kant Menurut Immanuel Kant, definisi seni ialah sebuah impian, karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan. Leo Tolstoy Leo Tolstoy berpendapat, seni adalah sebuah ungkapan perasaan pencipta yang kemudian diungkapkan pada orang lain melalui karyanya, dengan harapan mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pencipta. Eric Ariyanto Menurut Eric Ariyanto, pengertian seni adalah aktivitas rohani atau batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan seseorang yang melihat atau mendengarnya. Ensiklopedi Indonesia Menurut Ensiklopedi Indonesia, pengertian seni adalah ciptaan dari semua hal, karena keindahan seni membuat orang senang untuk melihat, merasakan atau mendengar. Baca Juga Seni Batik Fungsi Seni dan Manfaat Seni by google Berdasarkan pengertian seni yang telah disebutkan di atas, fungsi seni adalah sebagai bentuk atau cara penyampaian ekspresi seseorang kepada orang lain dan lingkungannya. Fungsi seni dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi seni bagi individu dan fungsi seni bagi sosial. Fungsi Seni Bagi Individu Fungsi seni bagi individu adalah sebagai alat dalam memenuhi kebutuhan. Bentuk kebutuhan tersebut diantaranya Manusia adalah mahluk yang sigap dalam memberi apresiasi pada keindahan dan penggunaan berbagai benda. Dalam proses pemenuhan kebutuhan fisik ini, para seniman mempunyai peranan penting dalam menciptakan berbagai benda-benda bernilai seni untuk memuaskan kebutuhan fisik dan memberi kenyamanan bagi orang lain. Seni Sebagai Alat Memenuhi Kebutuhan Emosional Emosi adalah peraasaan yang ada dalam diri manusia. Perasaan tersebut berupa perasaan senang, marah, sedih, haru, cinta, benci, dan lain-lain. Semua orang perlu meluapkan perasaan dalam diri agar kondisi kejiwaannya tetap normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional tersebut, manusia butuh dorongan dari luar dirinya. Misalnya, orang yang memiliki jiwa seni akan mengungkapkan emosinya melalui seni musik atau seni lukis. Ketika seseorang merasa stress, maka ia membutuhkan waktu untuk rekreasi, nonton bioskop, atau hal lainnya untuk meredakan tekanan jiwa. Fungsi Seni Bagi Sosial Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Dalam hal ini seni berfungsi sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan sosial. Seni Sebagai Media Pendidikan Dalam dunia pendidikan, peranan seni juga penting. Melalui seni, individu dapat belajar ilmu pengetahuan dengan cara menyenangkan. Contohnya seorang siswa bisa belajar musik atau drama, dimana kegiatan ini dapat mengekspresikan diri mereka kepada orang lain. Seni Sebagai Media Informasi Fungsi seni selanjutnya yaitu seni juga bisa menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan lebih mudah. Contohnya penggunaan poster tentang informasi bahaya narkoba atau penyampaian program pemerintah. Poster adalah hasil dari karya seni yang berfungsi memberi informasi kepada orang sekitar. Seni Sebagai Media Agama atau Kepercayaan Dalam penyampaian pesan religi atau pesan agama kepada manusia, seni memiliki peranan penting. Contoh fungsi seni sebagai media agama dapat kita lihat pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Relief yang terdapat di dinding Candi tersebut merupakan ilustrasi kitab suci agama Budha dan Hindu. Seni Sebagai Media Hiburan Seperti yang kita ketahui, sebagian besar yang berkaitan dengan hiburan mengandung unsur seni. Pelaku seni dapat mengekspresikan diri melalui seni baik secara aktif maupun secara pasif. Seorang seniman dapat merasakan senang, marah, terharu, ketika karyanya disukai atau tidak disukai orang lain. Sama halnya dengan individu yang melihat, mendengar, merasakan sebuah karya seni. Manusia akan merasa terhibur ketika melihat sebuah lukisan, menonton bioskop, atau menonton sebuah konser musik dimana contoh tersebut wujud seni. Macam Macam Seni by google Secara umum pembagian seni dibedakan menurut indra penserapannya yakni seni audio, seni visual, dan seni audio-visual. Seni audio adalah seni yang diserap melalui indra pendengaran. Contohnya seni musik atau suara, drama radio, puisi di radio dan lain-lain. Seni visual adalah seni yang diserap melalui indra penglihatan. Umumnya dikenal dengan sebutan seni rupa. Seni audio-visual adalah seni yang sekaligus diserap oleh indra pendengaran dengan indra penglihatan. Contohnya seni tari, drama/theater, film dan lain-lain. Selain yang sudah dijelaskan diatas, ada lagi pembagian seni lain yang ditekankan pada jenis penserapannya yakni seni sastra. Seni sastra sendiri adalah seni yang berbentuk prosa seperti novel, roman, cerpen dan lain-lain. Dan seni yang berbentuk puisi seperti gurindam, syair, dan pantun termasuk kedalam bentuk bebas lainnya. Jenis jenis seni dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu Seni Musik Jenis jenis seni yang pertama yaitu seni musik, Seni musik adalah karya seni yang menggunakan bunyi sebagai unsur seni utamanya. Selain itu, di dalam musik juga ada unsur lain seperti harmonisasi, melodi, dan notasi. Selain dari alat-alat musik, suara musik juga berasal dari manusia, misalnya akapela atau beatbox. Seni Rupa Seni rupa adalah karya seni dan salah satu cabang kesenian yang dapat dinikmati dengan media penglihatan. Seni rupa hanya fokus pada suatu karya yang memiliki rupa dan wujud, biasanya diekspresikan dalam bentuk lukisan, gambar, patung, kerajinan tangan, multimedia, dan lain-lain. Seni rupa sudah ada mulai zaman animisme dan dinamisme hingga zaman melenium. Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang mempresentasikan wujud yang ditangkap oleh mata. Seni Tari Seni tari adalah salah satu bentuk seni yang memanfaatkan gerakan tubuh untuk menghasilkan suatu keindahan. Seorang pengarah tari koreografer dapat menyampaikan pesan tertentu melalui gerakan tari yang dilakukan dalam seni tari. Seringkali seni tari digabungkan dengan seni musik. Dengan begitu konsentrasi dan konsistensi gerakan tari menjadi lebih sempurna dalam penyampaian pesan dan perasaan. Seni Teater Seni teater adalah salah satu jenis kesenian yag berupa pertunjukan drama dan dipentaskan diatas panggung. Jika lebih spesifik, seni teater adalah seni drama yang menampilkan adegan atau perilaku manusia dengan gerak, taro dan nyanyian dengan dilengkapi dioalog dan akting para pemain teater. Kemampuan dasar dalam seni teater adalah kemampuan dalam menciptakan naskah, mengekspresikan karakter dan memahami karakter dalam naskah teater. Seni teater merupakan bagian kesenian yang berwujud dalam seni peran. Teknik seni teater lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi dan pengaturan suara secara konsisten adalah bagian yang penting untuk dimiliki. Seni Sastra Jenis jenis lain yaitu seni sastra, pengertian seni sastra adalah seni yang menjadikan bahasa sebagai media. Seni sastra merupakan cabang seni yang di dalamnya berisi segala sesuatu, baik secara lisan maupun tulisan yang mengandung unsur keindahan. Jenis seni satra dibagi menjadi dua yaitu prosa dan puisi, berikut penjelasannya Prosa adalah jenis jenis seni satra yang mendeskripsikan keadaan, keinginan atau imajinasi secara detail. Puisi adalah jenis jenis seni yang menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti dari permasalahan yang ingin diungkapkan. Penutupan Demikian penjelasan lengkap mengenai pengertian seni, jenis jenis seni dan fungsi seni. Semoga dapat menambah wawasan dan semoga bermanfaat. Yuk simak ulasannya sebagai berikut. 1. Digital Agency. Jenis pertama dari perusahaan agency adalah digital agency, yaitu penyedia jasa hasil penggabungan antara marketing dan sisi kreatif di era digitalisasi ini. Umumnya, jasa atau layanan yang ditawarkan digital agency adalah SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing Pengertian Seni Peran – Pada kehidupan bermasyarakat banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan peran, namun tahu gak sih sebenarnya apa itu peran, banyak kata peran diucapkan karena sudah tidak asing lagi ditelinga, apalagi kalau anda sering melihat sebuah perfilman atau sebuah kontes perwayangan yang didalamnya banyak sekali peran-peran yang dilakukan oleh setiap pemain wayangnya. Berikut ini pembahasan tentang seni peran, pengertian seni peran, unsur-unsur seni peran dan teknik seni peran Pengertian Seni PeranPengertian Seni Peran Menurut Para AhliUnsur-unsur Seni PeranGaya Seni Peran dalam Teater TradisionalGaya KomikalGaya RealistikGaya AgunMenyesuaikan Gaya Seni PeranSeni Peran dalam Teater TradisionalTeknik Dasar Seni Peran Seni Peran atau Seni Akting adalah Seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri,peran adalah suatu kegiatan yang menunjukan sikap dari sifat yang ditimbulkan dalam diri seseorang. sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Istilah “Peran” atau “Akting” berasal dari bahasa Inggris dari kata “to act” yang berarti bertindak, berbuat, melakukan atau berbuat seolah-olah menjadi diluar dirinya dari kata “to act” tersebut lahirlah istilah Actor untuk istilah pemeran pria dan Actrees sebagai sebutan untuk pemeran wanita. Jadi secara lebih jelasnya Seni peran ialah unsur pentin dalam pementasan teater, tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater Oleh karena itu, pembelajaran pertama dalam seni teater yang kamu harus pahami adalah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran. Tahukah kamu bahwa seni teater keragaman yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas, ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional. Lakon atau naskah yang dibawakan akan memberikan kebutuhan Seni Peran yang berbeda dan menyesuaikan terhadap jenis Seni Teater yang dibawakan terlebih jika sudah berurusan dengan Teater Tradisional. Perlu kamu ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pementasan, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan yaitu teater manusia dan teater boneka. Pengertian Seni Peran Menurut Para Ahli Aristoteles seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal. B. Plato dan Rousseau seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya. C. Ki Hajar Dewantara seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia D. Ahdian Karta Miharja seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya. E. Drs. Sudarmaji Seni peran adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang. F. Drs Popo Iskandar Seni peran adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok. G. Prof. Drs. Suwaji bastomi Seni peran adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. H. Enslikopedia Indonesia Seni peran adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya. Unsur-unsur Seni Peran Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas, unsur seni yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran lainnya. Pentingnya unsur-unsur seni peran ialah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur. Lakon/Naskah Unsur ini adalah naskah untuk melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang Pemeran. Unsur ini sangat penting bagi Seni Teater, karena merupakan nafas atau nyawa untuk menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang Pemeran. Unsur Penokohan / Peran Penokohan adalah pembagian karakteristik peran, untuk mendukung suatu Lakon. Contohnya penentuan tokoh protagonis yang merupakan tokoh utama, dan antagonis yang merupakan penghambat atau tokoh yang memiliki konflik dengan pelaku utama . Penokohan dalam Seni Teater dapat dibagi menjadi beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagonis, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Confident, Raisonneur, dan Utility. Unsur Tubuh Tubuh seseorang dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan oleh seorang seniman teater. Perhatian yang dimaksud termasuk pengolahan atau pelatihan agar tubuhnya memiliki lentur, memiliki stamina yang kuat dan reflek yang cekatan untuk digunakan sebagai penunjang utama gerak dalam berakting. Unsur Suara Suara, atau vokal adalah salah satu unsur utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dialog dari Seni Teater. Selain itu beberapa jenis Drama Teater akan membutuhkan unsur ini untuk bernyanyi, hingga menirukan berbagai suara diluar manusia, seperti Hewan dan benda tertentu. Unsur Penghayatan Penghayatan atau penjiwaan berarti mengisi dan memanipulasi suasana perasaan hati, ketika membawakan tokohnya di pentas. Menghayati tokoh yang diperankan sangatlah penting, karena akan memberikan dampak yang besar pada kualitas performans dari seorang Aktor/Aktris. Unsur Ruang Ruang dalam Seni ini merupakan ruang imajiner yang diciptakan Pemeran untuk mengolah posisi tubuh dan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Terdapat beberapa variasi ruang, yaitu lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, melalui gerak besar, pemeran akan memberikan suasana; sombong/angkuh, menguasai, agung, perbedaan status, dan kebahagiaan atau justru tampak marah. Unsur Kostum Kostum adalah perlengkapan yang dikenakan, menempel atau melekat pada seniman peran untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur rias, busana, dan asesoris. Selain untuk tujuan estetis, kostum juga berfungsi sebagai penguat atau memperjelas watak tokoh, baik secara fisik, psikis, moral atau sosial. Unsur Properti Properti yang dimaksud dalam Seni Peran adalah semua peralatan yang akan berinteraksi atau digunakan oleh Pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak dikenakan ditubuh. Biasanya properti dapat dikenakan oleh tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, tongkat, kipas, busur, golok, dll. Unsur Musikal Unsur musikal adalah unsur pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati, hingga ke irama vokal dari suatu lagu atau nyanyian yang dibutuhkan untuk membawakan lakon. Gaya Seni Peran dalam Teater Tradisional Gaya seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, dapat dikatagorikan dalam tiga jenis adalah seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung. Gaya Komikal Seni peran gaya komikal berarti gaya yang sarat dengan kelucuan yang harus di hadirkan. Biasanya gaya ini hadir ketika tokoh pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan comic relief bagian komik. Gaya Realistik Merupakan gaya yang menekankan kenaturalan dan kemiripan dengan tokoh manusia yang sebenarnya. Seni peran gaya realistik ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh sejarah atau hanya sekedar tokoh yang harus tampak alamiah. Gaya Agun Seni peran bergaya agung biasanya dilakukan pemeran untuk membawakan cerita atau lakon kolosal/kerajaan. Lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat sebagian besar tidak berdasar pada naskah tertulis. Sehingga pemeran tidak menghafalkan dialog dan harus melakukan improvisasi atau aksi spontan dengan gaya agung meniru-nirukan gaya tokoh kerajaan. Menyesuaikan Gaya Seni Peran Dari teater tradisional, kita dapat mempelajari bahwa Seni Peran harus menggunakan gaya yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini juga berlaku bagi Teater Modern bahkan Seni Film sekalipun. Film akan cenderung membutuhkan gaya yang realistik, natural atau alami. Sementara itu Seni Teater Kontemporer akan bergerak tanpa batas melewati berbagai gaya Akting. Karena Teater hari ini banyak membawa berbagai referensi dari berbagai sudut pandang, tanpa membeda-bedakannya. Teater Kontemporer dapat bergaya tradisional, adiluhung dan merakyat secara bersamaan dalam satu Lakon. Seni Peran dalam Teater Tradisional Hal unik lainnya dari Seni Tradisional adalah bahwa seorang Aktris atau Aktor tidak hanya dituntut untuk dapat berakting atau berdialog saja. Mereka juga harus dapat menari, menyanyi, menabuh dan memahami konsep dasar iringan musik. Contohnya adalah seorang Dalang dalam Pementasan Wayang Golek/Kulit selain harus dapat fasih bercerita, ia juga harus memiliki kemampuan untuk memainkan wayangnya sendiri. Wayang Orang akan banyak melibatkan tarian tradisional pula. Persona dan Soft Skill Seni Peran, Seseorang yang berakting akan terlibat dengan banyak orang, karena Seni Teater atau Film melibatkan banyak orang untuk memproduksinya. Karenanya, seorang Aktor atau Aktris harus memiliki persona, etos kerja dan kemampuan komunikasi yang baik. Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan ketika menjadi pelaku Seni Peran adalah Percaya Diri. Seorang Pemain Peran dituntut untuk sadar akan kelebihannya tanpa menjadi sombong dan mengenal kekurangannya sendiri tanpa rendah diri. Berwawasan dan mudah bergaul. Seorang Aktor atau Aktris harus peka terhadap berbagai isu-isu aktual agar dapat mengikuti berbagai naskah atau judul film yang akan dimainkan. Selain itu wawasan juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bergaul dengan unsur lain dalam suatu Seni Teater atau film. Keberanian untuk Mencoba dan Gagal Trial and Error. Dibutuhkan agar dapat mengikuti ekspektasi dari semua tim dan kru produksi. Terkadang karena komunikasi yang kurang baik, keinginan pihak lain seperti Sutradara tidak dapat tercapai dan membutuhkan banyak pengambilan ulang adegan atau latihan. Kerja Keras. Seni ini melibatkan banyak orang yang memiliki kepentingan dan waktu yang berbeda-beda dengan kita. Sehingga seorang pelaku Seni Peran harus mampu bekerja keras mengikuti jadwal latihan atau syuting yang cenderung akan selalu padat. Menghindari Kesalahan Pemilihan Tokoh atau miss casting. Seorang Aktor harus mengerti mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam lakon atau naskah yang ia bawakan. Jangan sampai over acting untuk Lakon yang harus realistis, begitu juga sebaliknya, harus lebih ekspresif dan emosional dalam lakon yang memang membutuhkannya. Unsur ekstrinsik persona seorang Aktor atau Aktris diatas terdenga r terlalu umum dan dapat dengan mudah diketahui sebagai common sense. Namun memang kenyataannya hal-hal itu sangat dibutuhkan. Tidak sedikit Aktor atau Aktris yang hebat teknik perannya, tapi dihindari untuk casting oleh sutradara atau produser karena gagal memiliki poin-poin diatas. Hal-hal itu adalah kemampuan dasar kehidupan yang sayangnya masih banyak diacuhkan dan jarang di asah dalam keadaan sadar yang terencana oleh orang-orang. Tanpa Pemeran dengan persona dan soft skill yang baik, suatu pertunjukan teater atau film dapat tersendat proses produksinya. Berbicara soal dasar, selain persona dan soft skill, seorang Pemain atau Pemeran juga harus mengetahui berbagai unsur-unsur pembentuk dari Seni Peran itu sendiri. Teknik Dasar Seni Peran Teknik dasar peran adalah metode dan strategi dasar dalam melakukan atau memainkan Peran. Selain teknik, teknik dasar seni peran juga melibatkan berbagai latihan untuk mempersiapkan tubuh seorang Pemain. Teknik dasar Seni Peran meliputi Olah Tubuh. Latihan dasar untuk menjaga stamina dan kelenturan tubuh. Olah Suara/Vokal. Latihan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan vokal. Olah Rasa. Latihan untuk meningkatkan kemampuan penghayatan dan imajinasi. Ruang. Merupakan kemampuan untuk mengetahui kebutuhan suatu ruang pergerakan dari fragmen atau adegan. Misalnya agar tidak melakukan blocking, yaitu menunjukan punggung pada penonton, sehingga mereka tidak dapat melihat ekspresi dan gerakan tubuh Pemain dengan baik. GambarManakah Yang Menunjukkan Jenis Seni Peran Yang Kamu Ketahui Download Free Gambar Manakah Yang Menunjukkan Jenis Seni Peran Yang Kamu Ketahui BeatStars has no cost tunes downloads, far too. A little something fantastic concerning this websites offerings is you dont need to look for all over the place to uncover them; just make use of the link down below to obtain a checklist.
Gambar manakah yg paling menunjukkan jenis seni peran yg ananda ketahui1. Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni tugas yg ananda pahami? 2. Dapatkah ananda memeragakan salah satu adegan seni peran menurut gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yg menonjol berdasarkan aksara tokoh seni peran dr acuan gambar tersebut? 4. Dapatkah ananda mengidentifikasi pengertian seni peran dr contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pertimbangan ananda terkait eksistensi pemeran & aktris seni teater tradisional yg ada di daerahmu? Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni peran yg ananda ketahuiGambarnya mana ngabs?gada gambarnya di situ… Jawaban mana gambarnyaa? Penjelasan maaf kurang membantuu 1. Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni tugas yg ananda pahami? 2. Dapatkah ananda memeragakan salah satu adegan seni peran menurut gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yg menonjol berdasarkan aksara tokoh seni peran dr acuan gambar tersebut? 4. Dapatkah ananda mengidentifikasi pengertian seni peran dr contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pertimbangan ananda terkait eksistensi pemeran & aktris seni teater tradisional yg ada di daerahmu? Gambar manakah yg menunjukkan jenis seni peran yg ananda ketahui Gambarnya mana ngabs? gada gambarnya di situ…
1 Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidentifikasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? 5.
C. Nilai Estetis dalam Gerak Tari Nilai estetika pada tari tidak hanya dilihat secara keseluruhan tetapi juga dapat dilihat pada geraknya. Nilai estetika pada tari dapat diperoleh melalui penglihatan atau visual dan pendengaran atau auditif. Nilai estetika secara visual berdasarkan dari gerak yang dilakukan sedangkan secara auditif berdasarkan iringan tarinya. Nilai estetika bersifat subjektif. Gerak bagi orang tertentu mungkin memiliki nilai estetika baik tetapi bagi orang lain mungkin kurang baik. Penilaian ini tidak berarti tari yang ditampilkan baik atau kurang baik. Gerak pada tari merak misalnya, merupakan ungkapan keindahan dari gerak gerik kehidupan burung merak keindahan tersebut dituangkan dari gerak satu ke gerak lain sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Demikian juga tari yang berkembang di daerah Dayak terinspirasi dari keindahan burung Enggang. Kepak sayap Enggang diwujudkan dalam bentuk gerakan yang gemulai tetapi cekatan dan tangkas. 12 Gambar keindahan sayap Gambar kepak sayap burung burung merak Enggang divisualisasikan diinterpretasikan melalui melalu gerak yang lembut gerak nan indah. tetapi tegas. Seni Budaya 141 Nilai estetika dapat pula dikatakan sebagai persepsi dan impresi. Persepsi adalah tahap di mana sensasi itu telah berkesan. Persepsi menggerakkan proses asosiasi-asosiasi dan mekanisme lain seperti komparasi perbandingan, diferensiasi pembedaan, analogi persamaan, sintesis penyimpulan. Kesemuanya menghasilkan pengertian yang lebih luas dan mendalam dan menjadi sebuah keyakinan yang disebut impresi. Jadi impresi merupakan kesan pertama terhadap gerak yang dilihat dan persepsi merupakan interpretasi terhadap gerak tersebut. Pada nilai estetika impresi dan persepsi merupakan dua sisi yang saling melengkapi. Nilai estetika juga dipengaruhi oleh emosi penikmat tari. Emosi merupakan perasaan yang perlu digugah dan harus ada untuk dapat menikmati kesenian dan keindahan, serta merupakan perasaan misalnya sedih, senang, dan lain- lain yang dapat dikendalikan. Tanpa adanya emosi tidak mungkin ada kenikmatan seni. Keindahan yang ada dalam kesenian dan keindahan alam bisa dinikmati hanya oleh manusia yang bisa beremosi yaitu yang perasaannya bisa digugah. Emosi daapt terjadi antara penari dengan penikmat ketika gerak sebagai Bahasa komunikasi nonverbal dapat menghadirkan makna sesuai yang ingin disampaikan. Pada dramatari misalnya, ungkapan emosi dapat disampaikan secara nonverbal melalui desain dramatik atau nyanyian sebagai dialog. 3 4 Gambar keindahan tari Saman terletak pada gerak yang rentak dan dinamis Gambar keindahan tari yang bersumber pada gerak pakarena terletak pada kipas yang digunakan 142 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 5 6 Gambar nilai estetika pada tari Bali salah satunya dicirikan dengan gerakan mata atau sering disebut dengan seledet. 7 Gambar nilai estetika pada tari Golek salah satunya adalah tata rias busana terutama penggunaan bulu-bulu pada bagian kepala 8 Gambar keindahan tari yang Gambar keindahan tari Papua dengan bersumber pada gerak Belian di bulu Cendrawasih sebagai ciri khasnya Kalimantan Timur Seni Budaya 143 Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Hasil dari pengamatan No Nama Tari Gerak yang di dikaitkan dengan nilai amati estetis pada gerak tari tersebut 1 2 3 4 Tari Gambyong dari Jawa Tari Gitek Balen dari Betawi Tengah 144 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari nilai estetis pada gerak tari, coba sebutkan genre tari yang menurutmu indah? Mengapa kalian dapat mengatakan bahwa jenis tarian tersebut indah? Jelaskan pendapat kalian dengan mengisi kolom dibawah ini. Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan Jenis tari Alasan memiliki nilai estetis Setelah kalian melakukan pengamatan terhadap genre tari, jawablah pertanyaan dibawah ini 1. Jelaskan nilai-nilai estetika ragam gerak tari dasar? jelaskan perbedaannya! D. Uji Kompetensi Setelah kamu belajar dan melakuakan gerak tari jawablah pertanyaan dibawah ini? 1. Jelaskan yang dimaksud dengan estetika tari? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan gerak murni dan gerak maknawi? Berikan contoh-contohnya ! 3. Jelaskan yang diaksud dengan wiraga, wirama dan wirasa dalam estetika tari! Seni Budaya 145 Setelah kamu telah melakukan gerak tari dasar. Isilah kolom dibawah ini dan diskusikan dengan teman-teman kalian No Nama Tarian Wiraga Aspek yang diamati Wirasa Wirama 1 2 3 4 5 6 E. Evaluasi Pembelajaran Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari isilah kolom di bawah ini 1. Penilaian Pribadi Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar ragam gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 2 Saya berusaha belajar gerak tari daerah lain dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 146 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No Pernyataan 3 Saya mengikuti pembelajaran ragam gerak tari dengan tanggung jawab. ☐ Ya ☐ Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. ☐ Ya ☐ Tidak 6 Saya berperan aktif dalam kelompok. ☐ Ya ☐ Tidak 7 Saya menyerahkan tugas tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 8 Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain. ☐ Ya ☐ Tidak 9 Saya menghormati dan menghargai pendapat teman. ☐ Ya ☐ Tidak 10 Saya menghargai hasil karya orang lain yang dipertunjukan. ☐ Ya ☐ Tidak 2. Penilaian Antarteman Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 1 ☐ Ya ☐ Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 2 ☐ Ya ☐ Tidak Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3 ☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 147 No Pernyataan Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 4 ☐ Ya ☐ Tidak Berperan aktif dalam kelompok 5 ☐ Ya ☐ Tidak Menyerahkan tugas tepat waktu 6 ☐ Ya ☐ Tidak Menghargai keunikan ragam dan bentuk teater 7 ☐ Ya ☐ Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 8 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai teman 9 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai guru 10 ☐ Ya ☐ Tidak F. Rangkuman Setiap tari memiliki ragam gerak dasar yang dirangkai menjadi sebuah tarian. Gerak dasar tari memiliki aspek pada sikap gerak kepala, tangan, badan atau kaki. Gerak dan sikap yang dilakukan dengan tepat akan melahirkan rasa dalam melakukannya. Teknik dalam melakukan gerak yang tepat akan terlihat pantas dalam rangkaian tari tertentu Setiap tarian memiliki simbol dan jenis ragam gerak dasar untuk menjadikan ciri khas gerak pada tarian tersebut. Sehingga tarian tersebut memiliki nilai estetis yang tinggi untuk dapat dinikmati oleh penonton Ragam gerak dasar yang berbeda antara tarian satu dengan yang lainnya akan menjadi ciri khas tersendiri, menghargai perbedaan tersebut dan mensyukurinya bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan suku dan bangsa yang berbeda-beda 148 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK G. Refleksi Keanekaragaman ragam gerak dasar tari merupakan rahmat Tuhan dan merupakan kenyataan maka perlu dihargai dan disyukuri keberadaannya. Tuhan menciptakan manusia dari berbagai macam suku dan bangsa. Dari perbedaan gerak tari tersebut maka terlahir tarian yang memiliki ciri khas gerak tertentu. Tari telah menjadi bagian dari kehidupan seorang seniman tari. Dengan menari seorang penari dapat mengekspresikan jiwanya melalui gerak tari yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Gerak dasar tari yang memiliki simbol atau makna dalam tarian tersebut akan memiliki nilai estetis tersendiri. Melaui gerak seorang penari dapat berkomunikasi dengan penikmatnya, dan karena gerak seseorang dapat berekpresi dengan terus mengembangkan gerak tersebut menjadi lebih gerak yang baru. Seni Budaya 149 semester 1 Seni Peran BAB 7 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi Karakter Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Setelah mempelajari Bab 7 peserta didik diharapkan dapat 1. Mengidenti kasi pengertian seni peran. 2. Membedakan ragam jenis seni peran sesuai kaidah teater tradisional. 3. Mengidenti kasi unsur seni peran sesuai kaidah teater tradisional. 4. Memeragakan teknik seni peran sesuai kaidah teater tradisional. 5. Menginterpretasi karakter tokoh seni peran bersumber lakon teater tradisional. 6. Berlatih seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. 7. Menampilkan seni peran sesuai karakter tokoh yang dibawakan bersumber lakon teater tradisional. 150 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Pengantar Mengawali pembelajaran seni teater, khususnya seni peran dalam kaitan teater tradisional sebagai salah satu unsur penting dalam seni teater. Alangkah baiknya, kamu untuk mengetahui dan memahami diri sendiri dan keberadaan orang lain di sekitar tempat tinggalmu. Setiap hari dan rentang waktu yang dijalani mengantar usiamu untuk menimba pengalaman dari bagian perjalanan hidupmu. Pengalamanmu sangatlah berbeda dengan temanmu. Setiap orang, mendambakan kehidupan damai dan penuh cinta kasih antar sesamanya. Namun kenyataan yang ada, kamu rasakan tidaklah demikian. Gejolak hadir membayangi kedamaian. Cinta kasih terkubur karena salah paham, ambisi, angkuh, kesombongan, dan seterusnya Gejolak, berontak dari ambisi pribadi dan keserakahan manusia menentang kenyataan, penyelesaiannya sangat bergantung pada watak seseorang. Tidak mustahil dari gejolak antara harapan dan kenyataan menimbulkan pertentangan kon ik dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, suatu pilihan dan keputusan bijak dari peran yang dijalaninya, penting untuk dipahami dan dimaknai menjadi pengalaman hidup yang berharga. Coba merenung sejenak! Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yang kamu lihat? Kamu alami? Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami? Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang, gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri sik dan kejiwaan seseorang di sekitarmu upayakan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaan rasa dan kepekaaan wicara. Hal ini merupakan modalitas kamu dalam menghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni peran. Sudah barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupan sehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni peran di atas pentas kesenian. Ingat, seni peran dengan watak peran yang hadir bersifat; hitam putih, canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnya adalah karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola kon ik cerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yang ditawarkan. Watak atau karakteristik orang atau tokoh yang khas, unik dan mempesona biasanya sangat berkesan dalam ingatan. Begitu pula dengan orang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona dengan menampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seni teater. Seni Budaya 151 Dengan penuh kesadaran, berperan aktif, tanggung jawab, saling menghormati kelebihan dan kelemahan kemampuan seseorang. Termasuk keterbatasan kemampuan kamu dan teman kamu adalah inti dalam memaknai hidup dalam suatu keragaman dan kekhasan keunikan yang dihadapi manusia adalah sumber kreativitas mendalami seni peran melalui pembelajaran seni teater yang akan kamu ketahui dan ikuti. Setelah kamu menyaksikan pementasan seni teater di gedung pertunjukan, di tengah lapang, di media sosial, di layar kaca televisi dan layar perak bioskop. Unsur seni peran apa saja yang kamu lihat dan berkesan? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidenti kasi karakter peran dalam mengawali pembelajaran seni peran! 1 23 4 56 7 89 Sumber Dok. Penulis 152 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Kamu perhatikan gambar tersebut lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu memeragakan salah satu adegan seni peran berdasarkan gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol berdasarkan karakter tokoh seni peran dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidenti kasi pengertian seni peran dari contoh gambar tersebut? 5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan aktor dan aktris seni teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokkan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! No N a m a P e ra n R a g a m G a y a S e n i P e ra n U ra ia n G am bar K o m i k a l Realistis A g u n g 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Seni Budaya 153 Setelah kamu mengisi kolom tabel tentang ragam seni peran, kemudian diskusikan dengan teman-teman kamu dan isilah kolom tabel berikut di bawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Kamu NIS Hari/Tanggal Pengamatan N am a U n su r K a ra k te r P e ra n P e ra n N om or K e d u d u kan C ir i F is ik C ir i P s ik is U ra ia n G am bar P e ra n B a ik a ta u U n su r T u b u h U n su r 1. Ja h a t K e jiw a a n 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah tentang teori dan konsep seni peran beserta unsur-unsur yang melingkupinya. Selanjutnya, kamu lakukan pengamatan terhadap karakter peran dengan melihat pementasan langsung atau menonton tayangan dari video, media sosial, televisi serta membaca referensi dari berbagai sumber belajar 154 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK A. Pengertian Seni Peran Seni peran merupakan unsur penting dalam pementasan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater. Oleh karenanya, pembelajaran pertama dan utama dalam seni teater yang kamu harus pahami adalah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran. Seni peran secara etimogis bahasa Inggris Sumber Dok. penulis berasal dari kata “ to act to” yang berarti berbuat, bertindak, melakukan atau berbuat menjadi Gambar Prabu Cakradewa atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Seni Peran Gaya Agung Dari kata “to act” lahirlah istilah actor dan actris. Actor adalah pemeran, pelaku atau pemain Lakon Sang Prabu Borosngora untuk pria dan actris istilah penamaan untuk pemain wanita. Oleh karenanya berbicara masalah pemain yang memiliki padanan; aktor, aktris, pelaku, atau pemeran kehadirannya tidak dapat lepas dari seni peran. Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional transisi, modern, dan kontemporer memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional. Perlu Kamu ketahui bahwa teater tradisional Sumber Dok. penulis yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat Gambar Peran Bapak Haji Seni khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur Peran Gaya Realistik Lakon pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi Kabeureuyan dua bentuk pementasan, yakni teater tradisional Seni Budaya 155 rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan, yakni teater manusia dan teater boneka. Berdasarkan struktur pementasan teater Sumber Dok penulis tradisional, mulai dari pementasan musik dan Gambar Peran Pendekar tarian pembukaan, lawakan atau bodoran, babak drama atau lakon yang dibawakan sampai Seni Peran Gaya Realistik musik penutup dalam membawakan seni perannya dapat dibedakan menjadi tiga jenis Lakon Si Ridon Jago Karawang gaya. Seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, 199233 dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu; “ seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung “. Seni peran gaya komikal biasanya hadir ketika pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan comic relief bagian komik. Seni peran gaya realistik biasanya ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari sejarah / realistik, sedangkan seni peran dengan gaya agung biasanya dilakukan pemeran dalam membawakan cerita atau lakon kerajaan babad, mitologi, dst,. Karena lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat tidak berdasar pada naskah tertulis, tetapi garis besar cerita atau lakon bagal, bedrip maka setiap pemeran tidak menghafalkan dialog untuk kebutuhan pentas melainkan improvisasi aksi spontan. Jika Kamu perhatikan pementasan teater Sumber Dok penulis tradisional rakyat dan istana, setiap pemeran Gambar Peran Pendongeng memiliki kemampuan ganda dalam membawakan seni peran. Disamping memiliki Seni Peran Gaya Realistik keterampilan dalam gaya membawakan peran tokoh lakon cerita, juga mereka terampil dalam Pertunjukan Teater Tutur PMtoh–Aceh bernyanyi, menari, memainkan, dan memahami iringan musik. Sebagai contoh, peran tokoh putih dan hitam pendekar-penjahat dalam pementasan teater rakyat sebelum 156 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK menyampaikan dialog dengan membawa pesan cerita atau lakon selalu di awali dengan menari, bahkan di tengah-tengah adegan atau babak kadangkala mereka pun melakukan bernyanyi. Dengan keterbatasan yang dihadapi dan ciri Sumber Dok penulis kesederhanaan yang nampak pada pementasan Gambar Peran Dalang teater tradisional rakyat dari para pendukung dalam membawakan peranannya pada lakon Gaya Agung –Teater Boneka yang digelar, ternyata dengan sikap terus berulangnya satu cerita atau dalam kapasitas Lakon Mahabarata dan Ramayana cerita yang terbatas akhirnya para pemainnya pun terlatih untuk mendalami dan menjiwai masing-masing peran dalam tipe casting peran tetap tertentu. Dengan demikian bahwa seorang pemeran Sumber Dok penulis dalam pementasan teater rakyat dituntut tidak Gambar Peran Dalang sekedar dapat berdialog melalui kata-kata atau gestur tubuh, tetapi harus memiliki kemampuan Gaya Agung –Teater Boneka menari pencak silat, tari gelombang, dan seterusnya, menyanyi, menabuh, dan Lakon Mahabarata dan Ramayana memahami iringan musik. Contoh lain, seorang Dalang Wayang Golek, Cepak, Kulit, dst dalam pementasan teater tradisional istana, disamping mereka fasih dalam menuturkan cerita melalui dialog atau tanpa dialog juga cekatan dalam bernyanyi antawacana, suluk, dst dan terampil menarikan peran tokoh wayang sesuai watak tokoh dan iringan musik. Seni peran dalam perkembangannya lebih populer dikenal dengan istilah seni acting. Seorang pemain dalam melakukan perannya dikenal dengan kata; aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran dan seterusnya Aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran merupakan inti atau unsur utama dalam seni peran. Oleh karenanya, tanpa kehadiran seorang pemain dalam pementasan tidak akan terjadi peristiwa pementasan seni. Namun perlu diingat, dalam Seni Budaya 157 seni peran, baik teater tradisional mau pun Setelah kamu belajar teater pengembangan atau teater modern agar tentang penngertian terjadi komunikasi antar para pemain dan seni peran, jawablah penontonnya ada beberapa hal unsur penting beberapa pertanyaan yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut. di bawah ini! 1. Apa yang 1 Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun dimaksud dengan irama permainan dalam seni peran. Selain seni peran atau itu juga keterlibatan dengan beberapa unsur akting? artistik pentas yang melingkupi tokoh dalam 2. Apa perbedaan suatu adegan, babak atau disebut dengan seni peran teater kepekaan ruang dalam membangun atmos r rakyat dan teater pementasan. istana? Apa yang harus kamu 2 Menghindari terjadinya kesalahan lakukan agar seni pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran yang kamu peran, sehingga terjadi over acting akting bawakan, dapat yang berlebihan atau under acting akting mempesona ? dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan. Pemain, aktor, aktris yang baik adalah manusia kreatif yang selalu berinsiatif untuk mendadani dan menyempurnakan tubuhnya, mentalnya, sosialnya tanpa harus menunggu perintah orang lain, tetapi bersifat patuh atas arahan sutradara. 3 Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal trial and error. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegagalan. Itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang diharapkan. 4 Memiliki wawasan dan suka bergaul. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam tematik cerita. 5 Harus percaya diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tidak sedikit orang di sekitar kita memiliki; kecantikan, ketampanan, jelek, pendek, jangkung atau postur tubuh tidak ideal, tidak menarik dan menjadi pusat perhatian orang lain. Akan tetapi 158 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran. Contohnya; Reza Rahardian, Dude Herlino, Olga Syahputra Alm, Sule, Adul, Ucok Baba, Soimah, , Christine Hakim, Deddy Miswar, dan beberapa pemain primadona yang ada di daerah kamu, dan seterusnya Untuk mengetahui dan mengalami pembelajaran seni peran, perlu diingat para pakar teater atau teaterawan berpendapat bahwa seorang aktor, aktris, pemain adalah seperti halnya tanah lempung atau tanah liat yang siap dibentuk menjadi apa saja. Artinya, bahwa aktor atau seorang pemain itu sebagai bahan baku mampu menjadi media melalui kepekaan; tubuh, rasa dan suara dalam membawakan peran dari tuntutan lakon cerita yang diekspresikan secara estetis melalui simbol atau lambang audio suara, kata-kata, visual gerak tubuh dan penjiwaan penghayatan peran di atas pentas. Dengan demikian kepekaan dan mengolah kesadaran terhadap unsur seni peran yang melingkupinya mampu menampilkan perannya sesuai watak peran dengan takaran pas, sehingga mampu mengundang pesona, greget, taksu dalam suatu pementasan. Artinya, dalam seni peran akan dialami dan ditemukan persoalan takaran atau ukuran dalam menciptakan irama permainan apakah lebih mengarah pada “over acting“ atau akting yang berlebihan atau bersifat “under acting” atau akting dibawah ukuran atau takaran yang seharusnya, sehingga irama permainan menjadi monoton, tidak berkembang, menjemukan, membosankan lawan main dan penonton. Dalam seni peran terjadi kebebasan tafsir, orsinil, bersifat laku jujur atas peran yang diemban para pemainnya. Peran yang sama dari satu lakon dari pengarang yang sama, diperankan oleh seseorang dapat terjadi perbedaan penafsiran dalam membawakan seni peran . Hal ini terjadi, karena jam terbang dan pengalaman dalam dunia seni peran yang berbeda dan itulah membuktikan bahwa dalam dunia seni peran terkandung nilai kejujuran tanpa manipulasi. Penghargaan baik tidaknya atau memikat tidaknya seni peran yang dibawakan oleh seseorang hanya dapat diberikan oleh penontonnya, bukan atas penilaian diri sendiri pemain atau aktor. Berdasarkan jenis dan bentuk teater tradisional tersebut sangat mempengaruhi ciri atau identitas pembentuk seninya, termasuk di dalam hal seni peran. Terkait dengan seni peran yang dibawakan para aktor, aktris, pemain, termasuk kamu dalam seni peran teater tradisional dapat dikemukakan sebagai berikut. Seni Budaya 159 Tabel Ciri-Ciri Seni Peran Teater Rakyat dan Teater Istana No. Seni Peran Teater Tradisional Rakyat Istana 1 Tidak ada naskah tertulis, lakon Ada naskah baku atau disampaikan dalam bentuk bagal, bedrip naskah tertulis bersumber atau garis besar cerita saja bersumber cerita cerita ramayana, daerah setempat, mahabarata dan cerita panji kebsaran raja-raja. 2 Seni peran dilakukan bergaya komikal, gaya Seni peran dilakukan gaya realistik, gaya agung serta bersifat spontan agung dengan persiapan tanpa latihan karena masing-masing latihan yang matang dan pemain sudah mengetahui jalan cerita dan mapan. Pembagian peran sering diulang-ulang. Pembagian peran untuk masing-masing untuk masing-masing pemain bersifat multi pemain bersifat tipe peran yang sudah terbina lama, alami dan casting atau penokohan cenderung memiliki multi peran dapat yang sudah dibagi dengan menari, menyanyi, melawak, memainkan jelas, pasti, dan terbina musik dan bermain drama. sebagai penari, penyanyi, pelawak dan bermain drama. 3 Seni peran lebih mengutamakan isi seni Seni peran lebih nilai pesan dan mengusung fungsi terkait mengedepankan seni adat istiadat dan unsur hiburan dari pada adiluhung yang baku isi mengedepankan keindahan bentuk seni seni dan nilai seni dan estetis. Oleh karena itu tidak heran bahwa mengusung fungsi terkait kecenderung seni peran dalam pementasan kebesaran raja, upacara teater tradisional rakyat unsur-unsur seni dan hiburan. Oleh karena didalamnya bersifat tidak baku, banyak itu tidak heran bahwa pengulangan, sederhana, bersahaja, dan kecenderung seni peran spontan. dalam pementasan teater tradisional istana unsur- unsur seni didalamnya bersifat baku dan terorganisir dengan baik. 160 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 4 Bahasa yang digunakan dalam Bahasa yang digunakan menyampaikan pesan cerita atau lakon dalam menyampaikan cenderung menggunakana bahasa daerah pesan cerita atau lakon yang bebas. cenderung menggunakan bahasa daerah yang ketat atau menggunakan bahasa dengan idiom-idiom bahasa yang benar sesuai kebutuhannya. 5 Peralatan kebutuan seni peran handprop, Peralatan kebutuan seni rias, busana dan asesoris lebih sederhana, peran handprop, rias, tidak rumit dan menggunakan peralatan busana dan asesoris seadanya. lebih rumit, glamour dan ekslusif. 6 Peristiwa pementasan melalui para Peristiwa pementasan pemerannya dibangun penuh keakraban dibangun penuh hidmat, dan tanpa jarak dengan penonton. bersifat khusus keluarga istana, dan cenderung membangun prestise citra raja dan kehormatan istana. Berdasarkan tabel di atas, bahwa seni teater yang kita miliki, utamanya adalah teater tradisional yang merupakan kekayaan bangsa kita dan memberikan inspirasi sebagai suatu gagasan untuk memahami keunikan dan kekhasan dalam memdalami seni peran. Dimana seorang aktor atau pemain dalam pementasan teater tradisional memiliki multi talenta; dapat menari, menyannyi, main peran drama dalam suatu lakon sejarah dan atau kehidupan keluarga, sehingga kekayaan teater tradisional yang dimiliki dapat dicintai oleh pemiliknya atau penontonnya. Namun demikian, kamu harus memahami bahwa belajar seni peran sebagai unsur penting dalam seni teater, juga hendaklah mengetahui beberapa unsur terkait seni peran. Unsur yang dimaksud adalah tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran. Melalui pembelajaran dan latihan yang sungguh-sungguh dalam penguasaan teknik seni peran dapat memunculkan sosok peran yang menganggumkan, mempesona, mengigit, memiliki greget, mengandung ruh dan peran menjadi hidup menarik hati penonton. Hal inilah sejatinya yang harus dilakukan oleh seorang pemain atau aktor dalam seni teater. Seni Budaya 161 B. Unsur Seni Peran Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas. Sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor, aktris untuk senatiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni peran, yakni. tubuh, suara, dan rasa penghayatan yang melingkupinya. Modal dasar seorang pemeran tidak sebatas penguasaan tubuh, ekspresi mimik, penghayatan, suara, dan kemampuan pikir yang harus dimiliki. Akan tetapi dalam pembelajaran seni peran perlu ditunjang dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap unsur-unsur penunjang seni peran. Adapun unsur-unsur Sumber Dok penulis Gambar Cerita Ramayana penunjangnya yakni, memahami cerita atau Karya Valmiki lakon, rias, busana, asesoris kostum, peralatan handprop, irama permainan atau kepekaan musikalitas dan kepekaan ruang ruang spatial tubuh dan tempat bermain peran. Pentingnya unsur-unsur seni peran adalah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur. Hubungan seni peran yang dimaksud bahwa seorang pemain tidak diam saja, duduk tertidur, berdiri kaku, melangkah seenaknya dan berbuat sekehendak hati tanpa dorongan dan motivasi yang jelas dalam menciptakan irama permainan secara bersama dan bekerja sama dengan kehadiran tokoh dan atau unsur artistik lainnya. Perlu kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikan tokoh adalah kon ik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat plot cerita dengan mengusung tema cerita. Adapun tema cerita dimaksud yakni pertentangan; tokoh utama dengan tokoh yang lainnya heroic, tokoh utama dengan dirinya sendiri psikologi, pertentangan dengan lingkungannya sosial dan pertentangan dengan keyakinannnya religi. Tema-tema cerita atau lakon tersebut menjadi unsur penting dalam membangun dan mengembangkan seni peran. Unsur-unsur seni peran dapat dijelaskan berikut ini. 162 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 1. Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon-boga lalakon’ dalam, Bahasa Sunda, atau ngelelakon’ dalam, Bahasa Jawa artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata verbal atau tanpa berkata-kata non verbal dalam suatu peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur penting dalam seni teater sebagai nyawa, nafas atau roh dalam menjalin hubungan cerita struktur cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran. Lakon, cerita atau naskah teater adalah hasil karya seniman dan atau sastrawan yang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas teater. Lakon yang ditulis orang lain pengarang di mata seniman teater merupakan bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisonal yang ada di daerahmu. 2. Unsur Penokohan atau Peran Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupakan unsur penting dalam seni peran yang bersumber dari lakon, cerita, dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang. Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagoni, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Con dent, Raisonneur, dan Utility. a. Protagonis adalah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama boga lalakon disebut sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita hingga cerita memiliki peristiwa dramatic kon ik. pertentangan b. Antagonis adalah lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita. c. Deutragonis adalah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama. Seni Budaya 163 d. Foil adalah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis. e. Tetragonis adalah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral. Tokoh ini memberi masukan-masukan positif kepada kedua belah pihak untuk mencari jalan yang terbaik. f. Con dent adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama. Pendapat-pendapat tokoh utama tersebut pada umumnya tidak boleh diketahui oleh tokoh-tokoh lain selain tokoh tersebut dan penonton. g. Raisonneur, adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton. h. Utilitty adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut goro-goro punakawan. Kedudukan tokoh utilitty, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, penggembira atau hanya sebatas pelengkap saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu penting. Ada atau tidaknya tokoh ini, tidak akan mempengaruhi keutuhan lakon secara tematik. Kalau pun dihadirkan, lakon akan menjadi panjang atau menambah kejelasan adegan peristiwa yang dibangun. Perwatakan atau watak peran atau karakteristik yang dimiliki pemeran atau pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-tanda, identitas secara khusus bersifat pencitraan sebagai simbol yang dihadirkan peran, berupa; status sosial, sik, psikis, intelektual dan religi. Status sosial sebagai ciri dari perwatakan adalah menerangkan kedudukan atau jabatan yang diemban peran dalam hidup bermasyarakat pada lingkup lakon, antara lain; orang kaya, orang miskin, rakyat biasa atau jelata, penggangguran, tukang becak, kusir, guru, mantri, kepala desa, camat, bupati, gubernur, direktur atau presiden, dan seterusnya Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentang jenis kelamin laki-laki perempuan atau waria, kelengkapan pancaindra atau keadaan kondisi tubuh cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar- lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau sehat, dan lain-lain. Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal kejiwaan yang dialami pemeran, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi, traumatik, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun, pedit, pelit, dermawan, dan sebagainya 164 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Intelektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal sosok peran dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam mengambil sebuah keputusan atau menjalankan tanggung jawab. Misalnya, kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat- cepat-berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukan jabatan, tanggung jawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan dalam koridor yang benar. Unsur seni peran berikutnya adalah tubuh pemain sebagai media ungkap wujud sik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya. 4. Unsur Tubuh Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya re eks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal. 5. Unsur Suara Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata- kata. Unsur suara sebagai sarana dalam seni peran seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran. 6. Unsur Penghayatan Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskah yang sama. Hal ini, sangat bergantung pada sejauhmana upaya pengalaman seni peran dalam mengasah kepekaan sukma, sehingga memunculkan kesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri terhadap orang lain dan kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk Seni Budaya 165 memperoleh kepekaan rasa atau sukma atau pengaturan emosi bagi seorang pemain dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada sub bab seni peran selanjutnya. 7. Unsur Ruang Ruang dalam seni peran merupakan unsur yang menunjukan tentang; ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagiaan, perpedaan status, dan atau marah. Adapun, ruang wajar dan bersahaja biasanya dilakukan seorang pemain pada suasana; akrab, bersahaja, status sama, damai, tenang, dan nyaman. Ruang seni peran yang dibangun seorang pemain dengan gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalam suasana tertekan, sedih, takut, mengabdi, budak. Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat, area, wilayah untuk bermain peran dalam melakukan gerak diam pose atau gerak berpindah movement. Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama gerak langkah cepat, lambat dan sedang, garis dan arah langkah horizontal, vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatu adegan peran. 8. Unsur Kostum Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur; rias, busana, dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara sikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnya dalam berpakaian, seperti; polisi, tentara, hansip, satpam, guru, kepala desa, pejabat, rakyat, pengemis, wadam, dan anak sekolah. 9. Unsur Property Pemahaman Property dalam seni peran adalah semua peralatan yang di- gunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, cangk- long, tongkat, pentungan, kipas, panah, dan busur, serta golok, 166 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 10. Unsur Musikal Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan opera, gending karesmen, wayangwong, dan seterusnya sang pemain, atau aktor, dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh Astrajingga, Bodor, Semar, dan Raja berupa; gending, musik, suara atau bunyi dan e ek audio, baik melalui iringan musik langsung live maupun musik rekaman playback,contohnya Musik Kabaret, dan Musik Operet. Setelah kamu belajar tentang unsur seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! 1. Apa saja yang termasuk unsur seni peran dalam seni teater? 2. Apa perbedaan penokohan dan perwatakan di dalam seni peran? 3. Apa yang dapat kamu lakukan setelah kamu mengetahui dan memahami unsur-unsur seni peran? Kamu telah mengetahui dan memahami unsur–unsur pemeranan sebagai pengalaman kamu dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dalam memfungsikan potensi; wiraga, wirahma, wirasa dan wicara. Pembelajaran berikutnya kamu diharapkan dapat mengolah kemampuan seni peran, melalui praktik dan latihan teknik seni peran dengan terstruktur dan terbimbing dengan guru agar kamu memiliki penguasaan dan kepekaan dalam seni peran! Seni Budaya 167 C. Teknik Dasar Seni Peran Teknik adalah cara, metode dan strategi Arah Gerakan Kepala dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar atau aman. Sumber Dok penulis Teknik seni peran dapat kamu pahami Gambar Gerak Kepala Teknik Olah sebagai suatu cara, metode atau cara untuk Tubuh Teater mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam Sumber Dok. Agus Supriyatna, 2016 membawakan peran atau tokoh dengan totalitas Gambar Gerak Mata Teknik Olah dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh Tubuh manfaat dalam meningkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan. Belajar seni peran tidak dapat lepas dari beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur seni peran dapat kamu ketahui melalui pembelajaran teori dan praktik dengan materi berupa penguasaan teknik seni peran olah tubuh, olah suara, olah rasa dan tentang Ruang dengan beberapa unsur pendalam dengan bimbingan guru. Pembelajaran teknik dasar seni peran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh beberapa pakar seni teater Boleslavsky, 1975; Stanislavsky,1980; Arayana, 2005 Rendra, 1913 aplikasinya dilakukan melalui tahapan-tahapan teknik seni peran sebagai berikut. Hal ini dilakukan agar kamu memiliki; ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran agar berpengalaman dalam seni peran atau akting. 1. Olah Tubuh Olah tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, 168 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK kelenturan tubuh dan daya re eks tubuh. Dalam Arah Gerakan Jari Tangan hal ini jelas, kamu harus memakai pakaian pakaian olah raga. a. Stamina / Kekuatan Tubuh Sumber Dok penulis Kekuatan tubuh adalah cara bagaimana Gambar Gerak Jari Tangan Teknik melatih terhadap tubuh agar kamu memiliki Olah Tubuh. ketahanan sik dan pernapasan yang sehat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru berlari beberapa keliling sesuai dengan luas lapangan atau sesuai dengan luas ruangan kalau di dalam gedung. Latihan pernapasan, dengan menarik dan membuang udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diagfrahma dan perut kembung kempis. Setelah kamu melakukan pengolahan daya tubuh dilanjutkan dengan aktivitas peregangan bagian otot tubuh b. Streching / Peregangan Peregangan adalah pengolahan atau latihan pada bagian otot-otot tubuh agar lentur dan memiliki daya gerak re eks. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru, mulai dari; mata, mulut, muka, leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan, paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit, dengan cara digerakan- gerakan atas-bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar-ke dalam atau dengan cara penguncian dengan 2 x 8 hitungan. Setelah melakukan peregangan latihan dilanjutkan dengan menjaga keseimbangan tubuh. c. Keseimbangan tubuh Pelatihan keseimbangan tubuh membekali kamu agar dilatih kemampuan otak dalam menguasai keseimbangan ini penekanan pada kekuatan kaki. Latihannya, kamu bersama guru melakukan gerakan berdiri dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan bisa di pinggang atau lepas seperti terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah atau dengan penguncian atau dengan staccato patah-patah. Setelah melakukan latihan keseimbangan tubuh dilanjutkan pada olah suara. Seni Budaya 169 2. Olah Suara Olah suara merupakan praktik pengolahan Sumber Dok penulis atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan Gambar Gerak Lidah Teknik Olah pengucapan agar kamu memiliki; artikulasi Suara yang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan suara. a. Artikulasi Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi jelas dengan apa yang diterima pendengarnya. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru melakukan pengucapan kata- kata bersuara atau tidak bersuara dengan tempo yang berbeda-beda untuk membantu pengolahan suara melalui mulut dan bibir secara diulang dengan pernapasan yang teratur. Berikutnya latihan kamu terfokus pada materi intonasi. b. Intonasi Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan mengucapkan kata- kata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau kesan datar. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan tekanan pada salah satu kata yang dianggap penting. Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata pagi ini Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata hujan Pagi ini hujan tidak turun. penekanan pada kata tidak turun. Setelah kamu berlatih intonasi dilanjutkan pada penguasaan materi dinamika. c. Dinamika Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara; cepat-lambat-sedang wajar dari suatu kata dan atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan perubahan tempo pengucapan pada salah satu kata yang dianggap penting. 170 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan cepat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan lambat Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan sedang. Latihan tempo pengucapan telah kamu lakukan, selanjutnya latihlah kekuatan suara kamu. d. Power / Kekuatan Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat. Latihannya, kamu dengan bimbingan guru mengucapkan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapan terdengar tidaknya apa yang kamu katakan, tetapi tidak berteriak. Contohnya Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara keras Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara lemah 3. Olah Rasa Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan. Latihan dilakukan untuk menggali “Potensi dalam” agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat Sumber Dok penulis dan membatasi. Selanjutnya pembebasan Penghayatan Teknik Olah Sukma atau Kepekaan Rasa tersebut diharapkan membantu sikap perasaan Gambar Eksplorasi untuk melahirkan ide-ide/ilham dan kreativitas seni peran. Seni Budaya 171 Adapun materi latihan yang kamu harus lakukan antara lain a. Teknik Konsentrasi Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsungan mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini konsentrasi seorang aktor akan berupaya meng-Alienansi mengasingkan dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa, dan karsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan / pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan. Unsur-unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain Pembebasan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran dan perhatian. Latihan dapat kamu lakukan dengan cara • • bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, harimau, dan seterusnya, • b. Pengindraan Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu berikut. • objek-objek penglihatan visual. • objek-objek aroma penciuman. • objek-objek suara / bunyi pendengaran. • taste manis, asin, pahit, masam pengecapan. • sentuhan / rabaan. 172 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Seluruh kemampuan panca indra yang berkaitan dengan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai rangsangan emosi dalam teknik seni peran. c. Kepekaan Rasa Tahapan pembelajaran/ latihan pada bagian ini merupakan tujuan utama dari latihan Olah Rasa, dimana sejak diawali tahapan Konsentrasi, meditasi dan pengindraan maka diharapkan kamu memiliki suatu kepekaan sukma / rasa atau penghayatan batin yang mampu menghadirkan keterampilan mengatur/ mengendalikan permainan emosi kapan saja bila diperlukan. Rasa/ sukma adalah kekuatan “ Dalam “ dari pada aktor yang kemudian ditampilkan kepada penonton melalui media-media mime/ mimik air muka, gesture gerak-gerik tubuh, emosi suara dialog, laku dramatik dan karakter atau perwatakan. Media-media di atas secara langsung atau tidak langsung mutlak dapat dihadirkan karena ada dorongan perasaan yang melatarbelakanginya. Dorongan perasaan tersebut diantaranya melalui latihan kepekaan emosi rasa sedih, rasa takut, rasa marah, rasa gembira, rasa benci. d. Imajinasi Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari, perumpamaan metaforik terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif. Latihan dapat kamu lakukan dengan bimbingan guru • jabat tangan – memeluk, orang berpisah jauh melambaikan tangan, orang berpapasan senyum–membungkuknya badan, dan seterusnya • jalan manusia, binatang orang lumpuh, orang pincang, orang tua, anak muda, bayi, harimau, kucing, kanguru, bangau, kera, dan seterusnya • benda tertentu, matahari, bulan, bintang, pohon, burung, dan seterusnya Seni Budaya 173 4. Ruang Sumber Dok penulis Pengertian ruang dalam seni teater adalah Gambar Arena Terbuka sebagai Tempat Pertunjukan tempat bermain peran acting dengan lingkup peralatan dan sett dekorasi yang dihadirkan di atas pentas. Tempat bermain peran dapat dilakukan di lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di atas panggung pementasan. Ruangan ini oleh pemain harus diisi dan dihidupkan menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga mendukung peran yang dibawakan. Teknik di dalam mengisi dan menghidupkan ruang bagi seorang pemain adalah kemampuan merespons kepekaan; blocking, moving, businees, leveling terhadap ruang dan lawan main. a. Blocking Sumber Dok penulis Blocking berhubungan dengan latihan- Gambar Wilayah Pentas latihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para pemain harus memiliki kepekaan ruang. Artinya para calon aktor harus dilatih bagaimana memposisikan dirinya pada wilayah pentas, apabila pentas di isi lebih dari 1 satu orang pemain. Untuk pembagian wilayah pentas atau tempat yang perlu diketahui oleh kamu, pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga wilayah, sembilan wilayah dan atau 16 wilayah, dengan perhitungan semakin ke belakang panggung atau pentas harus dilakukan dengan peninggian panggung atau dilakukan leveling. Keterangan 6. KaTP = Kanan Tengah Pentas 1. KaDP = Kanan Depan Pentas 7. KaBP = Kanan Belakang Pentas 2. DTP = Depan Tengah Pentas 8. BTP = Belakang Tengah Pentas 3. KiDP = Kiri Depan Pentas 9. KiBP = Kiri Belakang Pentas 4. KiTP = Kiri Tengah Pentas 5. Centre = Pusat Pentas b. Movement Movement artinya bergerak, pergerakan atau berpindahan tempat. Kata Moving dikenal juga dengan Movement yakni pergerakan atau pindah tempat yang dilakukan oleh pemain di atas pentas. Pergerakan 174 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK atau perpindahan tempat bagi seorang pemain dapat dilakukan ke depan, ke samping, ke belakang, mendekat atau menjauh asalkan perpindahan yang dilakukan pemain tidak menutup atau menghalangi pemain lain. Sumber Dok penulis Gambar Movement Diagonal. Arah Kanan Area Panggung Sumber Dok penulis Gambar Movement Melingkar Kanan Area Panggung Movement dapat kamu lakukan dengan cara 1 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 2 Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 3 Lintasan ke depan pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Seni Budaya 175 4 Lintasan ke belakang pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 5 Lintasan ke samping pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 6 Lintasan mendekat – menjauh dari pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. 7 Lintasan menjauh – mendekat kepada pemain, dengan garis lintasan; lurus horizontal, lurus vertikal, lurus diagonal, melingkar, zigzag atau gabungan. Keterangan Lurus Horizontal = Lurus Vertikal = Lurus Diagonal = Melingkar = Zigzag = c. Businees Businees atau bisnis adalah usaha yang dilakukan pemain dalam membunuh dari rasa membosankan atau kejenuhan atau kebingungan atau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalam mengisi luang atau kekosongan waktu yang ada. Dengan kata lain bahwa Businees adalah suatu tindakan atau upaya menanggapi terhadap peran Sumber Dok penulis Gambar Businees dalam yang dibawakan dengan bantuan handprop atau Pemeranan peralatan tangan benda yang digunakan, seperti; mengambil pisang - dialog - dikupas -dialog - dimakan - buang kulit pisang - dialog dan seterusnya. Contoh-contoh Businees dalam bermain peran sangat bergantung pada peran yang dibawakan dengan daya dukung handprop apa yang memungkinkan, seperti; memainkan topi, memainkan tongkat, memainkan dasi, memainkan alat musik, memakai dan membuka sepatu, baju, dan kaos kaki. 176 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK d. Leveling Istilah leveling dari asal kata tingkatan Sumber Dok penulis atau undak-undak. Oleh karena itu dalam Gambar Leveling konteks seni peran teater leveling merupakan Dalam Adegan Pemeranan pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas. Pengaturan tinggi rendah pemain, baik personal maupun grouping selalu dilakukan bahwa pemain yang berada di belakang pemain lain hendaknya memiliki kesadaran harus lebih tinggi dan pemain yang berada di depannya memberikan level lebih rendah agar keduanya tampak menguntungkan untuk terlihat oleh penonton. Sesungguhnya bagi pementasan apapun termasuk seni teater, audience penonton akan mendapat kesan mendalam apabila menonton sebuah pementasan yang baik, manakala pementasan tersebut dimainkan oleh para pemain yang berkarakter. Pelaksanaan latihan teknik lakon dramatik atau karakter pada bagian akhir digunakan naskah atau skenario, dan tema lakon atau tema cerita yang dibawakan sebagai sumber acuan. Setelah kamu belajar tentang teknik seni peran, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini! Apa saja yang kamu ketahui tentang teknik seni peran? Jelaskan hubungan teknik seni peran dengan watak tokoh yang dibawakan! Kamu telah memahami dan berpraktik seni peran melalui materi teknik seni peran sebagai pengalaman kamu dalam mengasah dan meningkatkan kualitas potensi unsur–unsur seni peran. Selanjutnya, kamu melalui latihan kelompok, yang terstruktur dan bimbingan dari guru dan teman kamu, ajak untuk berkreativitas seni peran sesuai dengan watak tokoh yang akan kamu tampilkan yang bersumber dari naskah lakon teater tradisional yang dibaca dan ditentukan bersama! Seni Budaya 177 D. Kreativitas Seni Peran Kreativitasseniperan adalahsuatumetodeataucarauntukmengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggung jawab atas peran yang diembannya. Semua ini dilakukan sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa kebugaran, kecerdasan dan terjadi peningkatan kualitas dalam seni peran dari suatu watak tokoh yang dibawakan. Pembelajaran seni teater melalui kreativitas seni peran dapat kamu lakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan mau melakukan pembelajaran dengan memulai analisis peran sebagai berikut Analisis Peran Analisis artinya mengurai, memecah atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisis peran dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai dan menghubungkan tokoh yang ada di dalam naskah yang kamu baca, dan yang akan teman kamu perankan dengan tokoh yang kamu akan bawakan dalam bentuk seni peran. Kegiatan analisis peran atau penokohan dari sumber naskah yang kamu baca dituangkan dalam bentuk draf atau format analisis peran. Adapun draf atau format analisis tokoh atau peran, dapat kamu simak dan lakukan analisi tokoh sesuai dengan formal tabel berikut ini. Setelah kamu memilih, menentukan dan atau menggunakan potongan lakon bersumber cerita dari teater tradisional yang ada di daerahmu, lakukan analisis seni peran sesuai watak tokoh dengan ketertarikan kamu atau pembagian peran dalam kelompok kamu dengan langkah-langkah analisis peran sebagai berikut. Tabel Analisis Peran Lakon Nama Kelompok ………………. No. Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh 1 178 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No. Babak/ Nama Kedudukan/ Ciri- Ciri- Rias Busana Pera- Adegan Tokoh Status Tokoh Ciri Ciri To- Tokoh latan Fisik Psikis koh Tokoh Dst 2 3 4 5 6 Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Keuntungan seorang pemain dengan membuat analisis tokoh adalah untuk memudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan seni peran secara bersama dalam hal membangun kesamaan visi dan misi seni peran yang akan ditampilkan oleh pemain tokoh lain dalam kelompok kamu. Adapun tujuan akhirnya dengan melakukan analisis peran adalah terciptanya; keutuhan, keterpaduan dan keharmonisan seni peran sesuai dengan watak tokoh dari naskah yang kamu dan kelompok kamu akan tampilkan. Langkah selanjutnya dalam kreativitas seni peran adalah melakukan latihan bersifat individu dan kelompok, hingga melakukan presentasi seni peran lisan dan tulisan secara kelompok. 1. Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran . 2. Bacalah naskah dibawah ini sampai akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok langkah reading! 3. Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh casting peran yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk! 4. Lakukan analisis tokoh dan perwatakana sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah pengarang atau tanda- tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah! 5. Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-orang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan, dan memiliki daya pesona atau greget. Seni Budaya 179 6. Hafalkan dialog percakapan antartokoh dan ekplorasi menggali gerak tubuh, suara, dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang kamu akan bawakan berdasarkan naskah! 7. Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau eksplorasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu, dan suasana dalam membangun irama permainan kelompok. 8. Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran rias, busana, dan property. Selanjutnya kegiatan kamu adalah menyeleksi, dan menyusun ekspreasi seni peran sesuai watak tokoh yang dibawakan dalam latihan kelompok! 9. Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas, atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara kelompok. 10. Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelaja- ran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran. Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran adalah berupa prosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peran sesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperoleh hasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah- langkah pembelajaran yang disarankan guru. Kreativitas seni peran dalam seni teater melalui langkah-langkah pembelajaran dapat disarikan sebagai berikut. 1. Memilih dan menentukan lakon 2. Membaca naskah lakon reading 3. Pembagian peran/tokoh casting peran 4. Menganalisis peran/tokoh 5. Menghapal naskah lakon 6. Mengamati watak tokoh bersumber teater tradisional yang ada di daerahmu atau dari orang-orang disekitarmu 180 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK 7. Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok 8. Menyeleksi watak tokoh seni peran 9. Menyusun dan membangun watak/ karakter tokoh seni peran, 10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok, 11. Membentuk seni peran gladi kotor dan gladi bersih sebagai hasil latihan kelompok 12. Menampilkan seni peran kelompok dengan lisan praktik seni peran dan tulisan konsep seni peran Setelah kamu belajar tentang lingkup dan kreativitas seni peran melalui aktivitas; analisis watak tokoh, proses latihan dan menampilkan seni peran bersumber lakon teater tradisional yang dipilih oleh kelompok kamu, isi- lah kolom tabel di bawah ini dengan V Cheklis! E. EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Penilaian Pribadi Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan 1 Saya berusaha belajar seni peran dengan sungguh-sungguh. ☐ Ya ☐ Tidak 2 Saya mengikuti pembelajaran seni peran dengan tanggung jawab. ☐ Ya ☐ Tidak 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. ☐ Ya ☐ Tidak Seni Budaya 181 No Pernyataan 5 Saya berperan aktif dalam kelompok. ☐ Ya ☐ Tidak 6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu. ☐ Ya ☐ Tidak 7 Saya menghargai keunikan perilaku manusia di daerah saya. ☐ Ya ☐ Tidak 8 Saya menghormati dan menghargai orang tua. ☐ Ya ☐ Tidak 9 Saya menghormati dan menghargai teman. ☐ Ya ☐ Tidak 10 Saya menghormati dan menghargai guru. ☐ Ya ☐ Tidak 2. Penilaian Antarteman Nama ………………………………….. Kelas ………………………………….. Semester ………………………………….. Waktu penilaian ………………………………….. No Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 1 ☐ Ya ☐ Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 2 ☐ Ya ☐ Tidak Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 3 ☐ Ya ☐ Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 4 ☐ Ya ☐ Tidak Berperan aktif dalam kelompok 5 ☐ Ya ☐ Tidak 182 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No Pernyataan Menyerahkan tugas tepat waktu 6 ☐ Ya ☐ Tidak Menghargai keunikan ragam dan bentuk teater 7 ☐ Ya ☐ Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 8 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai teman 9 ☐ Ya ☐ Tidak Menghormati dan menghargai guru 10 ☐ Ya ☐ Tidak F. Rangkuman Seni peran atau seni akting merupakan unsur utama dalam seni teater. Seni peran adalah ilmu dan seni dalam membawakan suatu peran atau sosok tokoh yang dijalin oleh lakon atau cerita yang mengandung kon ik. Seni peran adalah keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat seolah-olah menjadi dengan karakter peran sesuai lakon yang dibawakan di atas pentas secara tepat, logis, etis, estetis, dan mempesona. Seni peran dilakukan oleh seorang atau beberapa orang pemain. Pemain dalam seni teater disebut juga dengan istilah tokoh, aktor, aktris, atau pemain. Seorang pemain yang baik harus; rajin berlatih, bekerja sama, berinisiatif, menguasai unsur dan teknik seni peran, serta memiliki kesadaran akan potensi kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan potensi teman dalam menciptakan irama dan suasana permainan dalam seni peran. Ragam seni peran dalam pementasan teater tradisional, dapat dibedakan dalam gaya; komikal, realistik dan, agung. Unsur seni peran meliputi ekspresi tubuh, ekspresi wajah, ekspresi suara, ekspresi irama permainan seni peran, penghayatan peran, kostum rias, busana, dan asesoris dan peralatan handprop pemain. Teknik dasar seni peran meliputi; olah tubuh, olah suara, dan olah rasa/ sukma. Kreativitas seni peran dalam seni teater dapat dilakukan dengan langkah- langkah atau prosedur sebagai berikut Memilih dan menentukan lakon, Seni Budaya 183 membaca lakon reading, pembagian peran casting peran, menganalisis peran, menghafal lakon, mengamati karakter peran dari orang-orang disekitarmu, mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok, menyeleksi karakter peran, menyusun karakter peran, menggabungkan karakter peran dengan unsur seni peran dalam latihan kelompok, membentuk gladi kotor dan gladi bersih seni peran sebagai hasil latihan kelompok, menampilkan seni peran kelompok dengan lisan dan tulisan, serta mengevaluasi pembelajaran seni peran. G. Refleksi Keragaman dan keunikan karakteristik peran yang hadir dalam kehidupan di masyarakat merupakan sumber gagasan dalam mengembangkan seni peran. Dengan mengetahui karakter peran yang dibawakan dalam pembelajaran seni peran merupakan suatu pemahaman dan kesadaran bahwa manusia diciptakan Tuhan memiliki kecenderungan perilaku dan kedudukan sosial yang berbeda di mata manusia tetapi memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba dihadapan Tuhan. Dengan belajar seni peran sebagai inti dari seni teater tradisional dapat dimaknai dan syukuri bahwa secara tidak langsung kita belajar untuk memahami kehidupan dari kita dan dari orang lain. Oleh karena itu, kita manusia dengan segenap potensi kelebihan dan kekurangan kita yang dianugrahi Tuhan, berupa; pikir, tubuh, suara, kehalusan rasa, kekayaan seni, budaya dan lingkungan sosial yang menyertainya sudah sepantasnya untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat manusia, bangsa dan negara dengan cara bekerja sama, bersikap simpati dan empati terhadap sesama mahluk dan ciptaan Tuhan. H. Uji Kompetensi Kegiatan akhir pembelajaran seni peran perlu kiranya dilakukan evaluasi berupa uji kompetensi terhadap kamu, baik teori maupun praktik. Setelah mempelajari lingkup seni peran dan mengetahui langkah-langkah kreativitas dalam seni peran, coba presentasikan konsep dan praktik seni peran secara kelompok dengan lisan dan tulisan bersumber ceritera daerah atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu dan kamu akan tampilkan ! 184 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Semester 1 Menyusun Naskah Lakon BAB 8 PETA MATERI Pengertian Mengobservasi Seni Peran Seni Peran Menginterpretasi Karakter Seni Peran Ragam Jenis Seni Peran Tokoh Seni Peran Kreativitas Seni Peran Melatih Seni Peran Menampilkan Seni Peran Teknik Seni Peran Unsur-unsur Seni Peran Setelah mempelajari Bab 8 peserta didik diharapkan dapat 1. Mengidenti kasi lakon teater tradisional. 2. Membedakan ragam jenis dan bentuk lakon teater tradisional. 3. Mengidenti kasi unsur-unsur lakon teater tradisional. 4. Membedakan teknik menyusun lakon teater tradisional. 5. Mengapreasiasi lakon teater tradisional. 6. Menginterpretasi lakon teater tradisional. 7. Menyusun naskah lakon teater tradisional. 8. Mempresentasikan naskah lakon dengan lisan dan tulisan bersumber lakon teater tradisional. Seni Budaya 185 Pengantar Terkait pembelajaran seni teater di kelas X, pada bab. 7, kamu telah belajar tentang seni peran sebagai tahapan dan unsur penting dalam pembelajaran seni teater. Tahap pembelajaran selanjutnya, pada kamu akan diajak belajar untuk menyusun naskah lakon. Lakon, teks cerita, teks pidato, karya tulis dan lain sebagainya disebut naskah. Lakon bagian dari naskah, karena medianya kata-kata. Tetapi tidak semua naskah disebut lakon teater drama, karena di dalam lakon teater mengadung unsur kon ik. Kon ik dalam cerita dibangun adanya pertentangan pandangan tokoh peran lain atau unsur lain yang menghambat itikad baik dari peran utama sebagai ciri dari lakon teater atau drama. Kedudukan lakon di dalam pementasan seni teater menjadi unsur penting, khususnya pementasan drama. Lakon teater drama memberikan napas kehidupan di atas pentas melalui keutuhan unsur lakon diungkap sang kreator melalui media seni rupa, bunyi, gerak dan totalitas tubuh manusia. Lakon teater merupakan hasil karya masyarakat, sastrawan, seniman yang diwujudkan melalui media kata-kata. Kata-kata yang diungkapkan dengan tertulis atau lisan dengan bentuk pilihan bahasa puitik atau prosaik atau terjadi gabungan keduanya, tergantung kepada kebutuhan pentas, agar terjadi komunikasi dengan pembaca atau apresiatornya. Lakon, kisah atau cerita ditangan sang kreator, yakni pemeran, sutradara peramu seni teater, drama merupakan bahan baku yang perlu diolah secara seksama. Yakni proses kreatif, mengintrepretasi teks tulisan menjadi konteks pementasan melalui perwujudan seni teater atau drama. Manfaat adanya naskah lakon dalam suatu pementasan teater, termasuk di dalamnya seni drama tidak lain untuk memberi kemudahan bagi sang penggarap agar efektif dan e sien di dalam menentukan langkah-langkah menyiapkan materi seni, produksi dan publikasi pementasan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai kepada public penonton. Menyusun naskah lakon adalah pekerjaan yang tidah mudah, hal ini dapat dilakukan apabila kita memiliki daya imajinasi dan kreativitas tinggi dalam membiasakan diri untuk berlatih dan terus mengasah diri dalam hal dunia kepengarangan. Melalui pembelajaran ini diharapkan kamu dapat mengetahui, memahami, mengalami dan mampu menyusun naskah lakon untuk menambah wawasan dalam mendalami pembelajaran seni teater. 186 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Ketika kamu membaca kisah, lakon atau menyaksikan pementasan teater; di panggung, media televisi, layar perak bioskop, unsur penting apa saja yang dapat kamu ketahui dan pahami? Coba kamu amati gambar di bawah ini, untuk mengidenti kasi keragaman lakon pementasan teater tradisional dalam mengawali pembelajaran menyusun naskah lakon! 123 45 6 Kamu perhatikan gambar di atas lebih seksama, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Gambar manakah yang menunjukan teater tradisional yang ada di daerahmu atau yang kamu ketahui? 2. Dapatkah kamu menceritakan peristiwa lakon dari salah satu contoh gambar tersebut? 3. Apa perbedaan yang menonjol terkait unsur lakon dari contoh gambar tersebut? 4. Dapatkah kamu mengidenti kasi unsur lakon dari contoh gambar tersebut? Seni Budaya 187 5. Bagaimanakah pendapat kamu terkait keberadaan lakon teater tradisional yang ada di daerahmu? Berdasarkan pengamatan melalui gambar, sekarang kamu kelompokan dan isilah kolom tabel di bawah ini sesuai dengan sumber lakon pementasan teater tradisional yang kamu ketahui! Sumber Cerita/Lakon No Nama Epos Uraian Gambar Pementasan Roman Hikayat Mahabarata- 1. 2. Ramayana 3. 4. 5. 6. Setelah kamu mengisi kolom tabel tentang sumber cerita atau lakon pementasan teater tradisional tersebut, kemudian diskusikan dengan teman kamu dan isilah kolom di bawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan 188 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK No. Unsur Uraian Hasil Pengamatan Pengamatan 1 Judul Lakon 2 Jenis Lakon 3 Tema Lakon 4 Unsur Lakon 5 Gambaran Singkat Lakon 6 Pesan Lakon Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah dan pelajari lebih mendalam tentang teori, konsep, teknik dan prosedur lingkup teater. Selanjutnya, kamu bisa mengamati lebih lanjut dengan melihat pertunjukan langsung ataupun melihat tayangan dari video, media jejaring sosial, dan televisi serta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain! A. Pengertian Lakon Kata lakon sama halnya dengan istilah Sumber dok. ngalalakon-boga lalakon’ dalam, Bahasa Gambar Wayang Kulit Jawa Teater Sunda, atau lelakon’ dalam, Bahasa Jawa Boneka Sumber Lakon Epos artinya melakukan, melakoni peran atau memerankan tokoh cerita dengan berkata-kata Sumber dok. verbal atau tanpa berkata-kata non verbal di Gambar Wayang Golek Teater atas pentas. Boneka Sumber Lakon Cerita Epos. Kedudukan lakon dalam pementasan teater merupakan nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin hubungan atau membangun susunan struktur cerita melalui penokohan atau peran yang dibawakan seorang atau lebih pemeran. Lakon dalam pemetasan teater adalah hasil karya kolektif masyarakat, seniman dan atau Seni Budaya 189 sastrawan yang diwujudkan dalam bentuk Sumber dok. naskah lakon dengan cara ditulis atau tidak com, 2014 tertulis leluri. Lakon di mata seniman atau Gambar Wayang Wong Teater kreator seni teater merupakan bahan baku atau Istana Sumber Lakon Cerita Epos. sumber ide, gagasan dalam menyampaikan pesan estetis bentuk/wujud pementasan dan Sumber Lakon Cerita Panji pesan moral makna kehidupan melalui Gambar Topeng Arja Bali Teater kreativitas pementasan seni teater. Rakyat Lakon dalam pementasan teater tradisional Sumber dok. teater rakyat dan teater istana di kita baca, com, 2014 Indonesia, memiliki ciri tidak menggunakan Gambar Wayang Wong Teater naskah tertulis bersifat baku sebagaimana lakon Istana Sumber Lakon Cerita Epos. pada teater non tradisional. Lakon dalam pementasan teater merupakan pelengkap pokok dari keseluruhan bentuk penyajian keseniannya. Hamid, 197631 mengungkapka bahwa “Lakon atau cerita ini biasanya tanpa naskah tertulis sedang dialog berkembang mekar secara spontan. Kadang jalan cerita lakon berkembang dalam pementasannya sendiri. Artinya tanpa penaskahan, hanya alur dan karakter tokoh l akon yang ditentukan lebih dulu kepada para pemainnya “. Lebih lanjut menurut Sembung, 199226 umumnya cerita-cerita berasal dari cerita-cerita rakyat yang berbau sejarah. Sebagai manifestasi kehidupan mereka sehari-hari. Temanya berkisar pada kehidupan rumah tangga, kriminalitas, kekejaman, dan kemalangan, serta kelakuan-kelakuan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Adakalanya lakon teater mengambil dari kejadian tahun 1918 di Belendung ketika membuat induk irigasi Walahar. Contoh-contoh lakon dalam Topeng Banjet dapat dilihat dalam berbagai topik. Contoh topik kriminalitas adalah cerita tentang Si Ridon, seorang jawara yang suka memamerkan kejawaraannya dan suka memeras orang lain, tetapi akhirnya ia terbunuh karena ulahnya 190 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

Salahsatu komponen yang menjadi fokus perhatian adalah peningkatan kompetensi guru. Peran guru dalam pembelajaran di kelas merupakan kunci. Peningkatan kualitas pendidikan saat ini menjadi prioritas, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian adalah peningkatan kompetensi guru.

Daftar isiPengertian Seni PeranUnsur Seni PeranGaya Seni PeranTeknik Dasar Seni PeranLangkah Penyajian Seni PeranSeni peran dapat kita lihat dan temui pada pementasan, akting aktor dan aktris pada sebuah film dan lainnya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai seni peran mulai dari pengertian, unsur, gaya, teknik dan langkah penyajian dalam seni peran atau akting berasal dari kata padanan bahasa inggris yaitu “to act” yang memiliki arti yaitu bertindak, berbuat dan melakukan seolah olah bukan dirinya sendiri. Kemudian dari kata “to act” muncul istilah yaitu actor dan ditujukan pada pemeran pria, sedangkan actress yaitu sebutan untuk pemeran wanita. Seni peran merupakan cabang dari ilmu seni yang mempelajari mengenai teknik menciptakan dan memainkan peran sebagai tokoh tertentu diatas panggung atau di dalam Seni PeranLakonLakon di dalam bahasa jawa berarti melakukan cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh. Lakon yang ditulis oleh pengarang di mata seniman teater adalah bahan baku yang digunakan untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan PenokohanPenokohan merupakan unsur yang terpenting di dalam seni peran, yang sumbernya berasal dari lakon, cerita dan naskah yang ditulis oleh pengarang. Penokohan di dalam seni peran dibagi menjadi beberapa diantaranyaProtagonisTokoh utama yang disebut dengan tokoh putih. Tugas dari tokoh utama yaitu menggerakkan cerita sehingga cerita yang dibawakan memiliki ini adalah lawan dari si tokoh utama. Biasanya antagonis ini menjadi penghambat tokoh utama yang disebut tokoh hitam. Tugas dari tokoh hitam ini yaitu untuk menghalangi, menghambat si tokoh utama dalam mencapai ini adalah tokoh yang berpihak pada si tokoh utama. Biasanya deutragonis ini membantu tokoh utama dalam menjalankan tujuannya. Selain itu tokoh ini juga dijadikan sebagai tempat pengaduan dari si tokoh ini adalah tokoh yang berpihak pada tokoh hitam atau lawan dari tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu si tokoh hitam atau antagonis di dalam menghalangi tujuan dari si tokoh utama. Selain itu, tokoh ini juga dijadikan sebagai tempat pengaduan oleh si ini sifatnya netral atau tidak berpihak kepada salah satu tokoh ini adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan si tokoh adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada para ini adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok tokoh putih atau tokoh hitam. Tokoh ini biasanya hanya sebagai pelengkap atau penggembira TubuhUnsur tubuh ini merupakan unsur yang penting untuk dilakukan pelatihan agar tubuh si pemain memiliki stamina yang kuat. Untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan, pemain seni peran harus rajin dan disiplin dalam melakukan olah SuaraSuara merupakan unsur yang penting dalam penyampaian pesan dalam seni peran melalui bahasa verbal. Suara di dalam seni peran memiliki manfaat dalam menunjang seni peran dan perlu dilakukan pengolahan suara dalam bentuk suara bisa berupa pernapasan dan pengucapan melalui teknik dalam seni PenghayatanPenghayatan ini dimaksudkan untuk mengisi suasana perasaan hati. Unsur penghayatan ini perlu mendapatkan perhatian khusus, dikarenakan setiap pemain dalam membawakan seni perannya akan terasa RuangRuang di dalam seni peran adalah unsur yang menunjukkan mengenai ruang imajiner yang diciptakan oleh pemain di dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota KostumKostum di dalam seni peran ini adalah perlengkapanyang digunakan, melekat dan menempel untuk memperindah tubuh pemain. Unsur kostum ini dapat berupa rias muka, busana, aksesoris untuk memperjelas watak dari tokoh dan PropertiUnsur properti ini digunakan dalam seni peran adalah semua peralatan yang digunakan oleh pemain, baik yang melekat di tubuh maupun tidak. Unsur properti harus dapat diolah menggunakan tangan dan memiliki fungsi untuk menguatkan watak atau karakter dari MusikalUnsur musikal ini digunakan untuk membangun irama permainan dengan si lawan main, pemain, suara pengucapan sang pemain dan irama dari musik sebagai penguat karakter dari tokoh Seni PeranGaya di dalam seni peran dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu gaya realistik, gaya komikal dan gaya agung. Berikut ini gaya dari seni peran tersebut yaituGaya RealistikGaya realistik ini adalah gaya yang menekankan pada kemiripan dan kenaturalan dengan tokoh manusia yang asli. Pemeran seni peran gaya realistik ini biasanya akan membawakan lakon lakon yang sumbernya dari kehidupan sehari KomikalSeni peran dengan gaya komikal ini adalah gaya yang mengandung unsur lucu atau komedi adalah menjadi hal yang paling utama yang harus ditunjukkan atau dihadirkan di dalam pertunjukkan seni peran. Biasanya gaya komikal ini dibawakan ketika pelawak mulai tampil dalam AgungGaya agung di dalam seni peran ini biasanya dilakukan di pameran dengan tujuan untuk membawakan cerita yang memiliki latar belakang kerajaan. Biasanya cerita yang dibawakan dalam seni peran dengan gaya agung ini tidak berdasar pada naskah. Para pemain tidak harus menghafalkan dialog dan lebih diutamakan pada improvisasi atau spontanitas dengan menirukan gaya dari suatu tokoh Dasar Seni PeranTeknik Olah TubuhUntuk menjaga agar tubuh tetap stabil dilakukan latihan dasar yaitu pengolahan dan pelatihan tubuh. Hal tersebut berguna untuk memiliki stamina yang kuat, daya refleks tubuh dan kelenturan Olah SuaraDi dalam mengolah suara dapat membantu untuk membentuk karakter menjadi lebih baik. Sehingga nantinya artikulasi yang dihasilkan oleh suara kita menjadi lebih jelas dan intonasi suaranya pun bisa Olah PikiranBelajar mengolah pikiran dapat membuat pemain untuk menghayati peran di dalam suatu ruang atau area juga diperlukan, baik dalam lingkup peralatan atau pengaturan dekorasi yang nantinya akan menjadi area dari suatu Penyajian Seni PeranSebelum melakukan seni peran, ada baiknya para pemain untuk melakukan pemanasan, mimik wajah, kinestik dan pelatihan vokal yang nantinya akan dibawakan sesuai dengan tokoh masing masing yang naskah terlebih dahulu hingga selesai, baik secara individu atau yaitu melakukan pemilihan dan menentukan peran yang sesuai dengan keinginan atau pembagian dari kelompok yang telah analisis pada tokoh dan watak yang akan penelitian yang berkaitan dengan peran yang akan dibawakan yang berhubungan dengan lingkungan yang ada dialog, gerak tubuh, penghayatan dan suara berdasarkan peran yang menghafalkan naskah, lawan main seni peran melakukan eksplorasi yang berupa blocking, moving, business dan suasana dalam membangun irama permainan lepas naskah, lakukan eksplorasi melalui teknik seni pentas seni peran tiba, pemain harus melakukan gladi kotor dan gladi bersih agar ketika pementasan berlansung tidak terjadi terakhir, mempresentasikan dan memaknai pembelajaran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan, baik secara individu atau kelompok.
Pameranatau pertunjukan seni rupa bisa diartikan sebagai kegiatan mempertunjukkan sesuatu kepada publik untuk mendapat tanggapan dan penilaian. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan ajang untuk unjuk hasil kerja. Hasil kerja itu dapat berupa benda, dapat pula suatu kegiatan. Disini apa yang dinamakan kritik seni tak jarang akan muncul. Teater atau pertunjukan drama memperlukan beberapa aktor dan aktris untuk menjadi pemeran karakter dalam drama tersebut. Aktor ataupun aktris dapat menjadi sebuah karir yang luar biasa. Sebagai contohnya di Indonesia banyak aktor dan aktris yang berkarir hingga internasional. Menjadi aktor atau aktris dalam teater perlu mempelajari teknik dasar seni peran dengan terkaitFungsi Seni TeaterSeni Sastra Sumbawa LawasFungsi Seni PertunjukanFilm Indonesia dengan Biaya Pembuatan TermahalPada dasarnya terdapat 10 teknik yang bisa dilatih para pemain agar dapat mengembangkan diri mereka. Teknik dasar seni peran tersebut diantaranya adalah1. Teknik Olah PikiranMengolah pikiran dapat membantu pemain untuk menjiwai suatu peran dalam cerita. Teknik dasar seni peran pertama dapat dilatih dengan cara seperti berikutMengolah pikiran dari jiwa Teknik ini memisahkan pikiran dengan perasaan dan emosi yang dialami. Mengolah pikiran dengan mengingat tokoh – Mengingat semua tentang peran yang akan dimainkan dan dimaknai dengan lebih pikiran dengan indra manusia Menggunakan kelima indra manusia untuk merasakan setiap unsur kehidupan yang ada. Mendapatkan esensi dari yang dapat dirasakan seperti mencium wangi sedap, mendengar jeritan, disentuh kekasih, bernyanyi, dan imajinasi terhadap karakter yang dimainkan dan posisi karakter berada akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengolah Teknik Olah SuaraMengolah suara dapat membantu untuk memberikan karakter yang lebih baik dengan pemberian intonasi dalam pengucapan. Membawa intonasi yang tinggi saat karakter sedang marah dapat membuat penonton merasakan amarah yang dikeluarkan. Menggunakan suara yang tersendu-sendu saat menangis akan mengundang rasa simpati. Hal yang harus diolah dalam suara adalahUcapan kata harus jelas Jelasnya ucapan dapat membuat penonton mengerti apa yang diucapkan oleh pemeran. Selain itu sebagai kejelasan kepada pemain lainnya untuk melakukan aksi kata mempunyai tekanan yang bisa dimainkan Adanya penekanan atau intonasi kata dalam suatu kalimat dapat membuat penonton merasakan kata mempunyai volume suara yang tepat Suara yang bervolume tepat membuat situasi menjadi lebih nyata. Teriakan memerlukan suara yang kencang, berbeda dengan saat menangis yang mengeluarkan suara ini cara berlatih olah suara Melatih kejelasan ucapanMelakukan naskah drama dengan cara berbisik dengan lawan main dan melatih pengucapan kata yang susah berulang kali. Selain itu juga membaca naskah drama dengan tempo yang tekanan ucapanTekanan Dinamik Merupakan keras dan pelannya suatu ucapan. Penggambaran isi pikiran dan perasaan dapat diperjelas melalui tekanan ini. Seperti contohnya “Saya suka BINATANG ayam”, menandakan karakter tersebut menyukai ayam sebagai binatang, bukan sebagai sumber Tempo Tempo digunakan untuk mengatur lambat dan cepatnya suatu percakapan. Sebagai contohnya karakter yang dalam situasi ria akan mengeluarkan tempo dengan lebih cepat daripada Nada Melatih intonasi nada dapat membuat karakter tersebut memasuki situasi yang volume ucapanMengatur suara dari pembacaan naskah menjadi dasar dalam berperan. Cara melatih volume dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan bantuan seseorang untuk mendengar lalu mencoba berbagai volume untuk jarak yang bervariasi. Tujuan dari latihan ini adalah menentukan apakah volume sudah jelas atau tidak, menggambarkan suasana, dan wajar? Cara lain adalah latihan menggumam. Menggumam harus jelas dan stabil, lancar dengan menggunakan terkaitManfaat Belajar SeniKebudayaan JawaPerbedaan Seni dan KeindahanTarian Tradisional Sumatera Barat3. Teknik Olah TubuhMemainkan sebuah karakter tidak hanya menggunakan suara tapi juga menggunakan tubuh. Menggerakan tubuh menggabungkan pikiran dan emosi yang dialami oleh karakter. Seorang pemeran yang profesional dapat menirukan mimik gerakan dan berubah menjadi orang lain saat diminta. Cara mengolah tubuh dapat dengan memperhatikan lingkungan sekitar yang terjadi secara natural. Memperhatikan gestur tubuh seseorang ketika mengalami sesuatu atau apa yang akan dilakukan seseorang ketika ia mempunyai emosi mengolah tubuh terdiri dari beberapa cara untuk melatih tubuh sesuai dengan anggota tubuhnya. Beberapa cara melatih anggota tubuh yaituMelatih kepala dan LeherTerdapat 4 langkah untuk melatih kepala dan leher, yaituMenjatuhkan kepala ke depan lalu ayunkan kiri dan ke kananMenjatuhkan kepala ke arah kanan lalu ayunkan ke kiri melalui bagian depan, setelah itu diayunkan kembali ke kenan melewati bagian bahu dengan cara yang sama dengan sebelumnyaMelakukan gerakan bersamaan dengan kaki dan tangan yang gerakannya Tubuh Bagian AtasBerguna untuk membuat tubuh menjadi lebih lentur dan siap melakukan hal yang dilakukan karakter dalam peran. Cara melatihnya adalah sebagai berikutBerdiri dengan merenggangkan kaki sekitar 60 sentimeterMenekuk lutut sedikit lalu mencondongkan kedua tubuh kedepanTubuh dibiarkan posisi seperti itu untuk beberapa saatLalu menegakkan tumbuh kembali hingga lurusUlangi dengan arah yang berbeda kiri, kanan, belakangMelatih pinggul, lutut, dan kakiBerguna untuk melatih pergerakan dan melenturkan bagian bawah tubuh. Cara melatihnya adalah sebagai berikutBerdiri tegak serta kaki rapat, menekuk lutut lalu kembali tegakBerdiri tegak dengan satu kaki, kaki yang lain lurus ke depan. Menekuk lutut lalu kembali tegak. Dilakukan lutut ke kiri dan kanan dan buat gerakan variasi pada seluruh batang tubuhBergna untuk melatih pergerakan tubuh secara menyeluruh dan melenturkan tubuh. Cara melatihnya adalah sebagai berikutBerdiri tegap, angkat tangan ke atas, lalu loncat dan meregangkan diri. Setelah itu merapatkan kembali tubuh secara pelan-pelan sambil seluruh tangan dan kaki ketika di melatih anggota tubuh, teknik dasar seni peran juga terdapat cara untuk melatih gerakan berjalan, berlari, dan meloncat. Gerakan berjalan, berlari, meloncat, dan lain-lain akan disesuaikan dengan karakter peran yang terkaitUnsur-Unsur Keindahan Seni TariTarian Tradisional Sumatera BaratCara Mengatasi Demam Panggung dengan CepatUnsur-unsur Pementasan Drama yang WajibMenurut Bolelawski ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teknik dasar dalam seni peran, yaitu sebagai berikutFokus / KonsentrasiKonsentrasi diperlukan untuk tetap fokus terhadap karakter yang akan diperankan di dalam cerita. Karakter dalam cerita dapat dipelajari lebih lanjut dengan masuk kedalam karakter tersebut dengan konsentrasi. Tujuan fokus adalah mengubah karakter diri pemain menjadi karakter emosi sangat berpengaruh untuk memerankan sebuah peran. Mengingat suatu kejadian dalam hidup kita yang sejenis dirasakan oleh karakter yang diperankan dapat membuat karakter semakin hidup. Menyalurkan ekspresi yang dirasakan dari ingatan tersebut dari ingatan membuat ekspresi menjadi lebih natural. Contohnya adalah mengingat lucunya lelucon yang diberikan pelawak pada saat datang ke acara stand-up DramatisMerupakan suatu kegiatan yang menggabungkan ekspresi dan emosi. Hal ini dapat dibantu dengan perasaan yang didapat dari ingatan emosi yang dijelaskan sebelumnya. Mendapatkan laku dramatis yang baik dapat dilakukan dengan cara melatih diri berkali kali hingga bisa. Contohnya adalah menggunakan ingatan lucunya lelucon seseorang dan menggunakan emosi tersebut untuk WatakAktor atau aktris profesional harus mendapatkan esensi dari karakter yang diperan dengan baik. Aktor atau aktris harus bisa memerankan karakter fiktif tanpa menyematkan karakter pribadi mereka sedikitpun. Segala hal mulai dari gerakan, gesture, bahkan hingga cara berpikir dan melakukan segala sesuatu berpengaruh dalam membangun teknik dasar yang menjadi alternatif lain apabila melakukan konsentrasi, ingatan emosi, laku dramatis, dan pembangunan watak sulit. Observasi dilakukan untuk mengetahui karakter yang akan diperankan. Cara melakukan observasi adalah dengan mengamati baik-baik dan mencari informasi mengenai karakter dan TempoPenggunaan irama dan tempo dibuat untuk membawa penonton masuk kedalam situasi yang ada didalam cerita. Irama musik menjadi pengiring untuk mendapatkan suasana hidup dalam cerita, membuat cerita menjadi lebih berwarna dan tidak membosankan. Pada umumnya ada tiga bahan yang harus dilatih pemeran, yaituMimik Pernyataan atau perubahan gerak-gerik mata, mulut, bibir, hidung, atau kening. Gestur Cara bersikap dengan menggerakan anggota tubuh. Vokal Memainkan suara dan intonasi dalam berbicara.
1 Seni Rupa Macam-macam seni yang pertama adalah seni rupa yang merupakan salah satu cabang kesenian yang dapat dilihat dan berbentuk visual. Contoh dari seni nrupa adalah gambar, lukisan, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia. 2. Seni Musik
Jakarta - Seni rupa adalah wujud dari budaya yang berasal dari pemikiran atau perasaan manusia. Jika kamu pernah pergi ke museum dan melihat lukisan-lukisan para seniman, secara tidak langsung kamu telah menikmati bentuk dari seni rupa juga bagian dari bentuk jenis seni dengan medium yang dapat dilihat secara kasat umum, seni didefinisikan sebagai manifestasi dari segala yang dilakukan oleh seseorang dengan menciptakan kemewahan, kenikmatan, dan kebutuhan Seni RupaMelansir dari buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa 2015 oleh Sofyan Salam, dan kawan-kawan, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan dari seni rupa ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan garis besar, terjemahan dari seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art ini menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa dasar ini, kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam pembahasan visual dengan jenis seni lain, seni rupa ini menjadi karya yang selalu menonjolkan nilai-nilai estetika atau keindahan. Dalam konteks ini, seni rupa berfungsi sebagai medium untuk memperindah suatu objek atau praktis, seni rupa memang untuk menunjukkan sisi keindahan. Akan tetapi, seni rupa ini juga sangat berpengaruh pada cara menikmati, mengolah, dan menilai suatu Seni RupaAdapun beberapa unsur dalam seni rupa, yaitu1. GarisGaris merupakan unsur mendasar dan unsur paling penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Perwujudan karya seni rupa pada umumnya diawali dengan coretan garis sebagai memiliki 2 dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus, seperti pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan RautRaut adalah tampak dari potongan atau bentuk dari suatu objek. Di mana raut dapat terbentuk dari garis yang mencakup ukuran luas tertentu yang membentuk raut juga dapat berarti perwujudan dari sebuah objek atau sering disebut bidang atau atau bangun, yaitu unsur yang selalu berkaitan dengan benda, baik benda alami maupun lain sisi, bidang dapat berupa bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi tiga atau tidak beraturan. Selain berupa bangun, benda juga memiliki bentuk RuangRuang menjadi unsur dari sebuah karya seni rupa yang menunjukkan dimensi dari karya seni rupa tersebut. Artinya, ruang dua dimensi hanya menunjukkan ukuran atau dimensi panjang dan lebar. Sedangkan ruang pada karya seni rupa berbentuk tiga dimensi, karena adanya volume yang memberikan kesan yang TeksturUnsur tekstur atau sering kali disebut barik adalah kualitas taktil dari suatu permukaan. Taktil artinya dapat diraba atau yang berkaitan dengan indra samping itu, tekstur juga dapat dimaknai sebagai penggambaran struktur permukaan suatu objek baik halus maupun WarnaWarna adalah unsur yang pada dasarnya merupakan kesan dan ditimbulkan akibat pantulan cahaya yang mengenai permukaan suatu karya seni rupa, warna dapat berwujud seperti garis, bidang, ruang, dan nada gelap Seni Rupa di IndonesiaUntuk mengetahui contoh seni rupa yang ada di Indonesia, berikut ini beberapa Seni patung yang ada di daerah Papua dan Sumatra Utara2. Seni ukir yang ada di daerah Toraja3. Batik yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta4. Kain tenun dari daerah Sumba5. Anyaman dari daerah Banyuwangi dan Jawa TengahNah, itulah pengertian seni rupa beserta unsur dan contohnya di Indonesia. Apakah detikers sudah pernah melihat langsung karya seni rupa? Simak Video "Ganjar Jadi Dewan Kehormatan Paguyuban Seni Budaya Banten" [GambasVideo 20detik] faz/faz
Perbesar Ilustrasi jenis-jenis arduino. Foto: Sahand Babali/Unsplash. Sesuai dengan komponennya yang terus berkembang, ada berbagai macam jenis Arduino yang dapat digunakan. Namun, akan dijelaskan beberapa tipe dari alat ini yang sering dipakai. Berikut adalah jenis jenis sensor arduino: ADVERTISEMENT. 1. Arduino Uno.
Seni Peran atau Seni Akting adalah Seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Istilah “Peran” atau “Akting” berasal dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris, istilah acting ini berasal dari kata “to act” yang berarti bertindak, berbuat, melakukan atau berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Dari kata “to act” tersebut lahirlah istilah actor untuk istilah pemeran pria dan actrees sebagai sebutan untuk pemeran wanita. Tindakan berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya tersebut tentunya akan dilakukan berdasarkan tokoh yang dibutuhkan dalam lakon. Lakon atau naskah yang dibawakan juga akan memberikan kebutuhan Seni Peran yang berbeda. Selanjutnya, naskah juga akan menyesuaikan terhadap jenis Seni Teater yang dibawakan. Intinya, terdapat berbagai gaya akting atau seni peran yang digunakan dalam berakting. Setiap gaya seni peran tersebut memiliki keunggulan masing-masing, terutama jika dikaitkan dengan jenis kebutuhan akting, seperti akting untuk teater atau film. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan mengenai berbagai gaya seni peran. Gaya Seni Peran Seni peran dalam teater tradisional rakyat, menurut Sembung, 1992, hlm. 33 dapat dikatagorikan dalam tiga jenis, yaitu seni peran komikal, seni peran realistik, dan seni peran dengan gaya agung. Gaya Komikal Seni peran gaya komikal berarti gaya yang sarat dengan kelucuan yang harus dihadirkan. Biasanya gaya ini hadir ketika tokoh pelawak mulai muncul atau tampil dalam adegan comic relief bagian komik. Gaya Realistik Merupakan gaya yang menekankan kenaturalan dan kemiripan dengan tokoh manusia yang sebenarnya. Seni peran gaya realistik ditampilkan oleh pemeran lainnya dalam membawakan lakon bersumber kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh sejarah atau hanya sekedar tokoh yang harus tampak alamiah. Gaya Agung Seni peran bergaya agung biasanya dilakukan pemeran untuk membawakan cerita atau lakon kolosal/kerajaan. Lakon yang dibawakan pada teater tradisional rakyat sebagian besar tidak berdasar pada naskah tertulis. Sehingga pemeran tidak menghafalkan dialog dan harus melakukan improvisasi atau aksi spontan dengan gaya agung meniru-nirukan gaya tokoh kerajaan. Menyesuaikan Gaya Seni Peran Dari teater tradisional, kita dapat mempelajari bahwa Seni Peran harus menggunakan gaya yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini juga berlaku bagi Teater Modern bahkan Seni Film sekalipun. Film akan cenderung membutuhkan gaya yang realistik, natural atau alami. Sementara itu Seni Teater Kontemporer akan bergerak tanpa batas melewati berbagai gaya Akting. Karena Teater hari ini banyak membawa berbagai referensi dari berbagai sudut pandang, tanpa membeda-bedakannya. Teater Kontemporer dapat bergaya tradisional, adiluhung dan merakyat secara bersamaan dalam satu Lakon. Seni Peran dalam Teater Tradisional Hal unik lainnya dari Seni Tradisional adalah bahwa seorang Aktris atau Aktor tidak hanya dituntut untuk dapat berakting atau berdialog saja. Mereka juga harus dapat menari, menyanyi, menabuh dan memahami konsep dasar iringan musik. Contohnya adalah seorang Dalang dalam Pementasan Wayang Golek/Kulit selain harus dapat fasih bercerita, ia juga harus memiliki kemampuan untuk memainkan wayangnya sendiri. Wayang Orang akan banyak melibatkan tarian tradisional pula. Persona dan Soft Skill Seni Peran Seseorang yang berakting akan terlibat dengan banyak orang, karena Seni Teater atau Film melibatkan banyak orang untuk memproduksinya. Karenanya, seorang Aktor atau Aktris harus memiliki persona, etos kerja dan kemampuan komunikasi yang baik. Beberapa unsur penting yang harus diperhatikan ketika menjadi pelaku Seni Peran adalah sebagai berikut. Percaya Diri, Seorang Pemain Peran dituntut untuk sadar akan kelebihannya tanpa menjadi sombong dan mengenal kekurangannya sendiri tanpa rendah diri. Berwawasan dan mudah bergaul, Seorang Aktor atau Aktris harus peka terhadap berbagai isu-isu aktual agar dapat mengikuti berbagai naskah atau judul film yang akan dimainkan. Selain itu wawasan juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bergaul dengan unsur lain dalam suatu Seni Teater atau film. Keberanian untuk Mencoba dan Gagal Trial and Error, Dibutuhkan agar dapat mengikuti ekspektasi dari semua tim dan kru produksi. Terkadang karena komunikasi yang kurang baik, keinginan pihak lain seperti Sutradara tidak dapat tercapai dan membutuhkan banyak pengambilan ulang adegan atau latihan. Kerja Keras, Seni ini melibatkan banyak orang yang memiliki kepentingan dan waktu yang berbeda-beda dengan kita. Sehingga seorang pelaku Seni Peran harus mampu bekerja keras mengikuti jadwal latihan atau syuting yang cenderung akan selalu padat. Menghindari Kesalahan Pemilihan Tokoh atau miss casting, Seorang Aktor harus mengerti mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam lakon atau naskah yang ia bawakan. Jangan sampai over acting untuk Lakon yang harus realistis, begitu juga sebaliknya, harus lebih ekspresif dan emosional dalam lakon yang memang membutuhkannya. Unsur ekstrinsik persona seorang Aktor atau Aktris di atas terdengar terlalu umum dan dapat dengan mudah diketahui sebagai common sense. Namun memang kenyataannya hal-hal itu sangat dibutuhkan. Tidak sedikit Aktor atau Aktris yang hebat teknik perannya, tapi dihindari untuk casting oleh sutradara atau produser karena gagal memiliki poin-poin di atas. Hal-hal itu adalah kemampuan dasar kehidupan yang sayangnya masih banyak diacuhkan dan jarang diasah dalam keadaan sadar yang terencana oleh orang-orang. Tanpa Pemeran dengan persona dan soft skill yang baik, suatu pertunjukan teater atau film dapat tersendat proses produksinya. Unsur Seni Peran Berbicara soal dasar, selain persona dan soft skill, seorang Pemain atau Pemeran juga harus mengetahui berbagai unsur-unsur pembentuk dari Seni Peran itu sendiri. Mengapa? agar kita mampu melakukan analisis terhadap apa yang kita lakukan sehingga mampu mengevaluasinya. Misalnya, kita dapat menilai unsur apa yang kurang dari akting yang kita lakukan, apakah tubuh kita yang bergerak terlalu kaku? atau suara kita yang kurang lantang? apakah justru penunjang artistiknya yang menghalangi kita? dsb. Unsur seni peran meliputi tubuh, suara, rasa, pikir, dan artistik penunjang seni peran lainnya yang akan dibahas di bawah ini. Lakon/Naskah Lakon adalah naskah cerita yang digunakan untuk melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang Pemeran. Unsur ini tentunya sangat penting bagi Seni Teater, karena merupakan nafas atau nyawa untuk menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang Pemeran. Unsur Penokohan / Peran Penokohan adalah pembagian karakteristik peran, untuk mendukung suatu Lakon. Contohnya penentuan tokoh protagonis yang merupakan tokoh utama, dan antagonis yang merupakan penghambat atau tokoh yang memiliki konflik dengan pelaku utama . Penokohan dalam Seni Teater dapat dibagi menjadi beberapa kedudukan tokoh atau peran, antara lain Protagonis, Antagonis, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Confident, Raisonneur, dan Utility. Unsur Tubuh Tubuh seseorang dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan oleh seorang seniman teater. Perhatian yang dimaksud termasuk pengolahan atau pelatihan agar tubuhnya memiliki lentur, memiliki stamina yang kuat dan reflek yang cekatan untuk digunakan sebagai penunjang utama gerak dalam berakting. Unsur Suara Suara, atau vokal adalah salah satu unsur utama yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan dialog dari Seni Teater. Selain itu beberapa jenis Drama Teater akan membutuhkan unsur ini untuk bernyanyi, hingga menirukan berbagai suara di luar manusia, seperti Hewan dan benda tertentu. Unsur Penghayatan Penghayatan atau penjiwaan berarti mengisi dan memanipulasi suasana perasaan hati, ketika membawakan tokohnya di pentas. Menghayati tokoh yang diperankan sangatlah penting, karena akan memberikan dampak yang besar pada kualitas performans dari seorang Aktor/Aktris. Unsur Ruang Ruang dalam Seni ini merupakan ruang imajiner yang diciptakan Pemeran untuk mengolah posisi tubuh dan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Terdapat beberapa variasi ruang, yaitu lebar gerak besar, sedang gerak wajar, kecil gerak menciut. Contohnya, melalui gerak besar, pemeran akan memberikan suasana; sombong/angkuh, menguasai, agung, perbedaan status, dan kebahagiaan atau justru tampak marah. Unsur Kostum Kostum adalah perlengkapan yang dikenakan, menempel atau melekat pada seniman peran untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahiriah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur rias, busana, dan asesoris. Selain untuk tujuan estetis, kostum juga berfungsi sebagai penguat atau memperjelas watak tokoh, baik secara fisik, psikis, moral atau sosial. Unsur Properti Properti yang dimaksud dalam Seni Peran adalah semua peralatan yang akan berinteraksi atau digunakan oleh Pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak dikenakan ditubuh. Biasanya properti dapat dikenakan oleh tangan handprop dan berfungsi untuk penguat watak atau karakter seorang pemain, seperti tas, topi, tongkat, kipas, busur, golok, dll. Unsur Musikal Unsur musikal adalah unsur pembangun suasana laku seni peran di atas pentas, meliputi; irama suasana hati, hingga ke irama vokal dari suatu lagu atau nyanyian yang dibutuhkan untuk membawakan lakon. Teknik Dasar Seni Peran Selain memahami unsur-unsur seni peran, pengetahuan serta latihan teknik dasar dari seni peran itu sendiri amatlah penting. Teknik dasar peran adalah metode dan strategi dasar dalam melakukan atau memainkan Peran. Selain teknik, teknik dasar seni peran juga melibatkan berbagai latihan untuk mempersiapkan tubuh seorang Pemain. Teknik dasar Seni Peran meliputi beberapa poin di bawah ini. Olah Tubuh Yakni atihan dasar untuk menjaga stamina dan kelenturan tubuh. Olah Suara/Vokal Latihan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan vokal. Olah Rasa Latihan untuk meningkatkan kemampuan penghayatan dan imajinasi. Ruang Merupakan kemampuan untuk mengetahui kebutuhan suatu ruang pergerakan dari fragmen atau adegan. Misalnya agar tidak melakukan blocking, yaitu menunjukan punggung pada penonton, sehingga mereka tidak dapat melihat ekspresi dan gerakan tubuh Pemain dengan baik. Referensi Sembung Willy F 1992. Topeng Banjet Karawang Dewasa ini Sebuah Tinjauan Deskriptif. Bandung Laporan Penelitian STSI. Rendra. 2013. Seni Drama untuk Remaja. Bandung Pustaka Jaya. Arayana 2005. Teknik Seni peran . Bandung Diktat Bahan Pembelajaran Program Teater ISBI.
IlaIb6K.
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/176
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/367
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/241
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/125
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/193
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/267
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/260
  • 2gh34cb8z5.pages.dev/66
  • gambar manakah yang menunjukkan jenis seni peran yang kamu ketahui